±25±

1.1K 203 9
                                    

Author POV≈

Ruangan yang berbeda namun familiar untuk manikmu terpampang.

Kamar suamimu di asrama.

[Oh, hai]

Yang menyambutmu pertama kali bukan suamimu, melainkan quirkmu yang berada di dekat ranjang bayi.

"Anak-anak bagaimana!? Shota!?"

Tangan quirkmu berada di mulutnya menyuruhmu tenang.

Nah, kalian dapat clue kan kalau quirk ini punya tangan dan mulut :v

Kau pun menghampiri ranjang bayi tersebut.

Terlihat anak lelakimu sedang terlelap.

Helaan nafas panjang keluar dari bibirmu.

[Suamimu kerja, aku paksa dia, anak perempuanmu sementara dititipkan ke muridnya, aku yang jaga si monyet kerdil ini dan kau]

"Kau baik-baik saja kan?"

Quirkmu hanya berdehem.

"Tumben kalem"

[Ada bayi bego! Kau yang menyuruhku jika keluar jangan berisik!]

"Wah, nurut"

[Maaf aku tadi sempat menyentuh mereka]

Mataku terbelalak dan menatap quirkmu dengan mata melotot.

[Aku menahan kekuatanku mati-matian tahu! Jadinya cuma Aizawa Shota! Kedua anakmu tidak!]

"Fuh, lalu...kenapa kita di sini?"

[Aizawa Shota yang minta, dia sampai memohon di rumah sakit, anak-anakmu juga]

Kau duduk dan menyandarkan punggungmu di ranjang bayi.

Tanganmu menarik kerah baju yang longgar.

Tidak ada luka.

[Bagian dalammu hampir rusak, maaf]

"Tidak apa, yang terpenting kalian semua tidak terluka"

[Aku sempat tahu! Tapi aku kan cepat pulih tidak seperti kau!]

"Sudah malam ya di luar", gumammu bersamaan dengan pintu terbuka.

Senyummu terkembang memyambut keluargamu.

"Okaeri, Shota, Eri-chan"

"[Y/n]/mama!"

🐈🐈🐈

≈Reader POV≈

"Eri-chan sampai tertidur"

Lelapnya seperti bayi.

Shota menggendongnya untuk membaringkannya tidur di tempat tidur.

Begitu dia selesai menyelimuti Eri-chan.

"Wuah!"

Dia menarikku dengan selendangnya ke pelukannya.

Dia merosot sampai duduk di lantai.

Kepalanya ia tenggelamkan di bahuku.

Aku ingin mengelus surainya tapi tidak bisa.

"Shinpai kagete...gomen ne", bisikku.

MineTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang