≈Reader POV≈
Tinggal bersama bukan pilihan yang buruk kan?
I-iya! Tidak buruk! Ini hal biasa, ahahaha...hah~
Aku bahkan masih kikuk menghadapinya.
Ini malah tinggal bersama.
Tepat setelah dia melamarku, esoknya dia minta izin untuk tinggal bersama dengannya.
Di apartemennya.
![]()
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain. Sekarang dia lagi membacakan cerita untuk Eri-chan.
Wah~ terlihat seperti keluarga bahagia ya~
...
DUK!
"[Y/n], daijoubu?"
"Ee, daijoubu desu hehe"
APA YANG KUPIKIRKAN!?
AKU MALU SENDIRI SAMPAI MEMBENTURKAN KEPALAKU DI MEJA!
Hah, aku memang hanya remahan kerikil yang memalukan.
Pikiran saja tidak berguna.
Aku memng kutu yang tidak berguna hiks.
"Oh, Eri-chan mengantuk"
"Mada desu sensei hoam~"
"Fufu, aku antar ke kamar ya"
Aku menggendong Eri-chan untuk kubawa ke kamarnya.
Kamarnya imut khas anak perempuan.
Aizawa-san pasti menyanyanginya.
Apa dia sebenarnya sudah di adopsi Aizawa-san?
"Oyasumi", kucium keningnya.
Kebiasaanku kadang begini kalau ada anak di daycare yang minta dicium kening dan pipinya saat tidur siang.
Lampu kumatikan, tinggal lampu tidur yang menyala.
Aizawa-san menunggu diambang pintu, begitu aku keluar kamar Eri-chan dia menutup pintunya.
Tinggal kami berdua saja yang bangun.
...
Be-be-berdua!?
Te-tenang jantungku tenang!
"Kalau kau sudah ngantuk, tidur duluan saja"
"Eh!? Ha'i?", aku melamun!
"Tidur duluan saja kalau sudah mengantuk"
"Ah, aku belum ngantuk...Aizawa-san juga, kalau lelah jangan dipaksa"
Jangan menatapku terus! Aku malu!
Aku tidak tahu apa aku akan baik-baik saja jika tinggal bersama begini!
