±8±

2.3K 389 84
                                    

≈Reader POV≈

Selama aku dirawat di rumah sakit, Aizawa-san menjagaku setiap hari.

Jantungku terus berdebar dibuatnya.

Bahkan saat dia datang aku pura-pura tidur.

Aku masih menghindarinya.

Padahal aku sudah minta maaf!

"Hah~"

"Doushita no [y/n]?"

"Iie, daijoubu"

Sekarang aku sedang perjalanan pulang.

Bersama neesan alias ibunya Izuku-kun.

Izuku-kun memberitahu neesan kalau aku dirawat, dia langsung datang dan panik.

Dan dia menyarankan aku tinggal bersamanya karena khawatir jika aku tinggal sendiri lagi.

Alhasil aku pindah ke apartemen sederhananya.

"Kau istirahat saja biar aku letakkan barang-barangmu di kamarmu"

"Aku saja neesan, biar aku bereskan sendiri"

"Kau kan habis keluar rumah sakit"

"[Y/n]nee-san istirahat saja, biar aku saja"

"Demo--"

"Tidak apa kok"

Baru 10 hari dirawat aku bisa pindah ke sini.

Aku menghindari Aizawa-san ada alasannya.

Selain alasan karena kita hanya wali murid dan guru, ada hal lain.

Hah, aku ini memang payah.

Padahal sudah jelas perlakuannya sangat tulus.

Cara dia memperlakukanku.

Cara dia menatapku.

Cara dia menyentuhku.

Cara dia menggenggam tanganku.

"Kuso~", memikirkannya saja membuatku berdebar.

"Eh, [y/n] daijoubu?"

"Ha'i, demo shinzou ga..."

"Eh!? Ada apa dengan jantungmu!? Kita ke rumah sakit lagi ya! Izuku panggil ambulans!"

"Bu-bukan, aku bukan sakit jantung"

Astaga neesan salah paham!

Ping!

Pesan masuk? Dari siapa?

Aku membuka sandi hpku ksrena ada chat masuk.

Yang tidak kuduga dari siapa.

🐈🐈🐈

Aizawa-san

Bisa ketemu sekarang?
Maaf mendadak
Aku kirim lokasinya

🐈🐈🐈

Author POV≈

Langit berubah menjadi orange.

Bagai warna daun musim gugur.

Langitnya cerah.

"Eh, doko? Etto..."

Suhu mendingin karena sudah akan masuk musim gugur.

Kau pun merapatkan mantel cokelat mudamu guna menghangatkan diri.

MineTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang