≈Aizawa POV≈
"[Y/n], hei"
Sudah 2 hari ini dia pingsan.
Dia sempat dikendlikan quirknya.
Meski sudah aku nonaktifkan, quirknya melawan.
Kepala sekolah Nezu tidak luka sama sekali, dia berhasil menghindari serangan quirknya.
Untungnya tidak menimbulkan keributan besar.
"Kenapa kau pakai keluar? Lupa perjanjian?"
[Kau yang lupa]
Dipancing keluar juga.
"Aku hanya ingin baik kau dan [y/n] aman"
[Dengan mengurung kami seperti di dalam sangkar ini? Jawabannya tidak, benar katanya tidak peru sampai begini]
Aku hanya tidak mau dia jadi seperti Shirakumo.
Aku tidak mau kehilangan orang yang berharga bagiku.
[Sentuh-sentuh segala]
Ck, quirknya menyebalkan berbanding terbalik dengan [y/n].
"Dia istriku"
[Aizawa Shota, dia tidak mau kau sampai memperlakukannya seperti yang lain]
"Mengurungnya? Aku tida--"
[Bagimu tidak, tapi baginya...bagi kami iya, tidak lebih tepatnya karena aku dia jadi alami hal buruk]
"Waktu kecil dia dikurung orang tuanya?"
[Hampir...kau tahu anak-anak itu bahkan menyiksanya lebih berbahaya dari orang dewasa karena mereka bebas hukum dan polos?]
"Ya, aku tahu soal dia--"
[Aku yang membunuh bocah tengik itu, karena apa? Dia dikurung di gudang terbengkalai yang sempit dan gelap. Kuberi bocoran, kekuatanku berasal da--]
"Aizawa-san?"
Aku hampir dapat clue soal kekuatannya.
Tetapi begitu Eri masuk, dia hilang lagi.
"Ada apa Eri?"
"Ehm...[y/n]-sensei belum bangun?"
"Belum", aku elus kepalanya agar tidak cemas. "Tapi sebentar lagi dia pasti bangun"
"Aku buat ini", gelang ya? "Kata Nejireneesan, ini bisa banyu [y/n]-sensei teehalang dari bahaya"
Salah satu murid top 3 itu ya?
Manis sekali.
"Arigatou, Eri", ini sangat manis. "Mau pasangkan pada ibu?"
"Uhn!"
🐈🐈🐈
≈Author POV≈
Di kamar tersebut.
Tertidur satu keluarga.
Yang memeluk seorang wanita di sisi kiri terdapat suaminya dan sisi kanannya anak pungut eh maksudnya anak angkatnya.
Diperhatikan oleh sesuatu yaitu quirk dari sang wanita itu sendiri.
[Yah...mereka lebih baik dari ornag-orang itu]
Pintu kamar itu terbuka sedikit.
Ada seseorang di balik pintu itu.
Midoriya Izuku.
