CHAPTER 48

283 41 15
                                    

"Apapun yang penting dia bahagia"

---

"Apa gue harus donorin kornea mata gue buat Dannia?" Tanya Abun masih dalam isakannya.

"Lo gila!" Teriak Junior tanpa memikirkan bahwa mereka sedang di dalam rumah sakit.

"Jun ini dirumah sakit" ucap Jeha mengingatkan sembari mengusap tangan Junior.

"Apa dengan Lo donorin mata Lo, Dannia bakalan bangga sama Lo? Sama aja Lo bikin dia merasa bersalah seumur hidupnya" ucap Junior kali ini tidak berteriak.

"Kalo mau ngomong tolong ngotak, emangnya Lo Superman bisa ngelakuin segalanya" ucap Junior mengatur nafasnya yang tidak teratur karena ucapan Abun.

"Yang harus Lo lakuin sekarang adalah, tetap disamping Dannia. Temenin dan jagain dia jangan sampe kesepian" beritahu Zara.

Abun masih terdiam dengan posisi yang sama, kemudian dia berbalik menatap teman-temannya.

"Gue gak bisa liat dia hancur, karena gak bisa ngeliat lagi" ucap Abun menunduk.

"Lo pikir, dengan Lo donorin mata Lo Dannia gak sedih? Dia cinta sama Lo dan dia gak mau Lo selalu berkorban buat dia" beritahu Jeha.

"Tolong, kali ini pake logika Lo jangan hati Lo" ucap Junior.

"Gue harus gimana?" Tanya Abun menatap Junior.

"Temenin dia, jagain dia sampe ada relawan yang mau donorin matanya, tapi bukan Lo" beritahu Junior.

"Jangan terburu-buru ngambil keputusan Bun" ucap Rio.

"Lo juga punya masa depan yang harus Lo tatap, bukan berarti Dannia gak punya masa depan. Tapi, masih ada jalan lain" ucap Zara.

"Tapi gimana sama om Danniel?" Tanya Abun.

"Besok om Danniel pulang lebih awal, katanya urusannya udah selesai" beritahu Rio karena tadi om Danniel mengiriminya pesan bahwa dia akan kembali ke Jakarta.

"Kemungkinan besok Dannia bangun, dan kita harus tetap tenang. Jangan buat dia tambah hancur" beritahu Zara.

---

Jam menunjukan pukul 7 pagi Abun bangun dari tidur nyenyaknya di sofa ruangan Dannia, tidak nyenyak sih tapi yaudahlah.

Abun bangun karena ada yang mengusik tidurnya, sebenarnya Abun malas sekali bangun. Entahlah mungkin karena semalam dia begadang karena takut Dannia terbangun dan mencari seseorang.

"Abun bangun" panggil seseorang yang ternyata Junior.

Abun menggeliatkan badannya "5 menit lagi" beritahunya kemudian memejamkan matanya kembali.

"Udah jam 7 pagi, Lo gak pulang dulu?" Tanya Junior yang tidak mendapatkan jawaban dari Abun.

"Lo begadang?" Tanya Junior, karena tidak bisanya Abun susah dibangunkan.

"Hmm" Abun hanya menjawab dengan deheman saja.

"Cepet bangun, ada Rangga diluar. Apa Lo yang nyuruh dia kesini?" Tanya Junior.

NOTHING LOVE Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang