NOTHING LOVE

CHAPTER 34

Rindu yang paling parah adalah, ketika kita merindukan orang yang sudah tiada.

2 Minggu sudah saat dimana Abun kehilangan segalanya. Bundanya, cintanya dan dunianya.

Dan dalam 2 Minggu ini pula Abun seperti kehilangan jiwanya. Tubuhnya memang ada tapi sepertinya jiwanya pergi bersama bundanya.

Seperti hidup tapi mati

Entah apa yang ada dipikiran Abun, dia seperti mayat hidup. Bahkan selama 2 Minggu belakangan ini pula Abun tidak pernah mau makan, bahkan Abun selalu menyendiri dan selalu mengabaikan teman-temannya, bahkan junior sudah dibuat jengah dengan semuanya.

Seperti sekarang ini junior sedang membujuk Abun untuk makan tetapi Abun sama sekali tidak menggubrisnya. Jangankan untuk makan bahkan berbicarapun hanya seperlunya.

"Abun gue mohon sekali ini aja makan, udah 2 Minggu ini lo gak makan bahkan badan lo cuma tinggal tulang" ucap junior membujuk Abun.

Abun memang tinggal dirumah junior selama 2 Minggu belakangan ini. Sebenarnya, Abun tidak ingin tinggal disini, tetapi junior memaksanya dibantu oleh kakek dan neneknya, karena jika sudah menyangkut kakek dan nenek maka Abun tidak akan menolak.

"Ayolah Bun, apa lo gak kasian sama gue, gue khawatir sama lo tapi lo gak perduli sama tubuh lo sendiri"

Abun hanya diam, dia tidak berniat untuk berbicara. Abun masih tidak percaya dengan semua yang sudah terjadi.

Bundanya pergi untuk selamanya.

"Apa lo gak mikir kalo bunda pasti sedih liat lo kayak gini. Bunda pasti nangis disana karena liat lo gak mau makan" ucap junior.

Dan setelah junior mengatakan itu tiba-tiba Abun langsung bangun dari berbaringnya, jika sudah menyangkut bunda Abun memang selalu menurut. kenapa junior tidak mengatakan ini sejak 1 Minggu yang lalu. Dasar junior bodoh.

"Akhirnya mayat hidup bangun juga, sekarang ayo makan"

"Gue gak mau makan" ucap Abun sendu. Bibirnya terlihat pucat, Matanya sembab karena banyak menangis, bahkan wajahnya terlihat lebih tirus dari dua Minggu yang lalu.

Persis seperti mayat hidup.

"Lo harus makan, apa lo gak kasian sama orang yang sayang sama lo, lo harus tau kalo kami semua sayang sama lo, dan dua Minggu ini kami selalu khawatir liat lo. Bahkan Angga tadinya mau pulang ke indo karena liat lo kayak gini"

"Lo gak akan paham Jun"

"Gak paham? Lo tau kan gue pernah kehilangan orang tua gue Bun dan gue paham gimana rasanya kehilangan. Gue tau lo beduka, tapi lo gaboleh nyerah sama hidup lo"

"Lo gak bakalan ngerti"

"Gue ngerti bahkan lebih dari ngerti. Tapi apa dengan lo kayak gini bunda bakalan seneng? Bunda pasti sedih liat lo kayak gini, maka dari itu ayo bangkit, buat masa depan lo lebih bahagia dan pastinya bunda juga bakalan bahagia liat lo bahagia"

"_"

"Jangan cuma mikirin diri lo, tapi pikirin kita semua yang khawatir liat lo kayak gini. Jadi gue mohon sama lo, ayo bangun dan bangkit" ucap junior memberi semangat kepada Abun.