Hari ini Abun sedang termenung di kamar rawatnya. Ia Abun sedang sendiri sekarang.
Kemana junior dan yang lainnya? Tentu saja mereka sekolah karena memang sekarang tepat jam 9 pagi itu sebabnya mereka tidak ada disini.
Sejujurnya Abun ingin sekali pergi keruangan bundanya tapi masalahnya Abun masih lemah dan tidak bisa berjalan untuk sekarang.
Jika saja ada suster Abun pasti meminta tolong tapi lagi-lagi suster belum datang lagi keruangannya. Terakhir datang waktu pagi itupun hanya mengantarkan sarapan.
Abun mengerang prustasi. Bagaimana tidak prustasi disaat dirinya ingin bertemu dan melihat bundanya semua orang seakan-akan tidak membiarkan Abun menemuinya. Apakah ada yang salah? Ataukah bundanya separah itu hingga Abun tidak diijinkan untuk melihat alih-alih junior mengatakan bundanya baik-baik saja.
"Demi tuhan kenapa semua orang ngilang sih" ucap Abun dengan nada prustasinya.
Cukup lama merasa prustasi akhirnya Abun mendengar ada seseorang membuka pintu ruangannya yang membuat Abun berharap itu adalah suster.
Benar saja itu suster yang akan mengecek keadaannya.
"Bagaimana apakah sudah baikan?" Tanya suster itu basa-basi.
"Baikan sus saking baiknya saya pengen cepet pulang" ucap Abun sedikit kesal. Kemana saja suster ini.
"Syukurlah. Apa ada yang kamu butuhkan?" Tanya suster itu lagi.
"Saya pengen ketemu bunda saya sus. Tolong anterin saya keruangan bunda" ucap Abun tidak sabaran.
"Baiklah tapi sebelum itu saya akan mengecek kondisi kamu dulu" ucap suster sembari mengecek kondisi Abun.
"Sudah membaik. Ayo saya antarkan" ucap suster menawarkan.
"Suster tau bunda saya dirawat diruangan apa?" Tanya Abun bingung. Pasalnya dia belum memberi tahu suster itu diruangan mana bundanya di rawat. Dan bodohnya juga Abun tidak tau astaga dia lupa bertanya kepada junior kemarin.
"Mungkin lebih tau saya dari pada kamu benar?" Tanya suster tersenyum.
Abun hanya meringis malu "kenapa bisa tau ruangan bunda saya, suster penguntit ya?" Tanya Abun penasaran.
Itu adalah pertanyaan yang sangat-sangat bodoh.
"Temen kamu kan sering jenguk bunda kamu dan lagi saya tau karena saya suster disini" jawab suster tidak merasa tersinggung.
"Maaf suster. Jadi sekarang suster mau bantuin saya keruangan bunda saya kan?" Tanya Abun lagi.
"Iya tentu. Tapi saya ambilkan kursi roda sebentar" jawab suster kemudian beranjak pergi.
Tidak lama kemudian suster itu datang kembali dengan membawa kursi roda.
"Harus banget ya suster pake kursi roda?" Tanya Abun.
"Harus, karena kamu masih lemah dan belum diperbolehkan berjalan itu sebabnya kamu diharuskan memakai kursi roda" jelas suster itu kemudian membantu Abun untuk menaiki kursi roda.
"Makasih suster" ucap Abun setelah mendudukan dirinya dikursi roda.
"Sama-sama" ucap suster tersenyum.
Kemudian abun pun pergi dari sana dengan suster yang mendorong kursi rodanya dari belakang.
Setelah sampai di dalam ruangan bundanya, Abun sedikit tertegun melihat kondisi bunda yang bisa dibilang tidak baik-baik saja.
"Kamu baik-baik saja?" Tanya suster yang melihat perubahan dari Abun.
Abun mengangguk "saya baik-baik aja suster. terimakasih, suster boleh pergi" ucap Abun tanpa melihat kearah suster karena dia masih terus memandangi bundanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
NOTHING LOVE
Teen Fiction"Aku mencintaimu, kamu mencintai yang lain" Abun Sungkar. Cast - Abun Sungkar - Dannia Salsabilla - Dll