CHAPTER 36

741 91 39
                                    

Diam yang paling sulit adalah ketika kamu berpura-pura baik-baik saja padahal hatimu berteriak sakit.

"Gimana udah moveon kan?" Tanya junior sembari mendudukan dirinya di samping Abun.

"Apaan si lo tiba-tiba dateng ngomong gak jelas" ucap Abun mendengus sebal sembari tetap tidak mengalihkan pandangannya dari sunset yang ada didepan.

Mereka memang sedang berada di balkon kamar Abun, memandangi sunset kesukaan Abun. Tadinya hanya Abun yang berada disana, namun junior datang dan merusak mood Abun.

"Lagian dari tadi gue perhatiin lo ngelamun Mulu disini, mati karena ngelamun tau rasa lo" junior mengomel tanpa melihat ke arah Abun. Menurutnya pemandangan didepan lebih indah daripada muka Abun yang membosankan ck.

"Berisik lo, lagian siapa suruh merhatiin gue" Abun menoleh kearah junior dengan muka malasnya.

"Dasar temen laknat, bukannya bahagia gue perhatiin malah gak tau diri" ucap junior sewot.

"Sok soan merhatiin gue, diri sendiri aja belum terperhatikan"

"Sialan lo. Lagian gue kan cuma becanda kenapa lo jadiin serius si, gak asik lo"

"Gue gak suka dibecandain apalagi soal perasaan"

"Anjir bucinnya keluar lagi"

"Gue gak bucin cuma menyuarakan hati gue aja"

"Hati bisa bersuara ya? Gue baru tau"

"Berisik idiot"

"Apa lo bilang, gue gak idiot sialan!" Teriak junior lalu berdiri memukul kepala Abun.

"Shh, sakit sialan!" Teriak Abun kembali memukul junior.

Sebelum junior membalas Abun segera berlari masuk kedalam kamar untuk menghindari junior.

"Abun sialan sini lo!" Junior segera berlari mengejar Abun yang sudah keluar dari kamar.

"Astaga kalian kenapa?" Tanya nenek yang  sedang bersantai di ruang keluarga. Lalu melihat Abun berlari dan dibelakangnya terdapat junior yang mencoba mengejar Abun.

"Nenek tolong Abun" Abun segera berlindung dibalik badan nenek untuk menghindari pukulan junior.

Junior yang melihat itu mencoba untuk memukul Abun namun nenek menghalanginya.

"Dasar bocah sini lo!" Junior berteriak kesal.

"Nenek junioy nakal" ucap Abun berkata cadel seperti anak kecil untuk meledek junior.

"Abun sialan!" Junior berteriak kesal.

Nenek yang melihat itu segera menengahi.

"Kalian kenapa sebenernya, udah dewasa kenapa berantem kayak anak kecil "ucap nenek sembari menarik Abun pelan agar tidak terus bersembunyi dibalik badannya.

"Juniornya mukul kepala Abun nek" adu Abun dengan muka sok melasnya.

Junior yang melihat itu tambah kesal.

NOTHING LOVE Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang