CHAPTER 24

2K 164 52
                                    

Merasa bosan karena menunggu bunda yang sangat lama kini Abun dan Zara sedang melakukan video call dengan Angga.

"Lo kapan pulang?" Tanya Abun didepan layar handphone Zara

"Gak tau, btw gue betah disini" jawab Angga tanpa memperdulikan keberadaan Zara yang sudah kesal.

"Oh gue tau lo betah karena disana banyak bule yang berdada besar kan?" Tanya Abun tanpa memfilter ucapannya.

Zara yang mendengar itu segera menoyor kepala Abun kuat.

"Kalo ngomong di filter, lagian Angga gak mungkin gitu" ucap Zara kesal kepada Abun "bener kan sayang?" Lanjut Zara menatap Angga di layar

"Bener kata Abun sih aku betah karena itu" goda Angga disebrang sana.

"Oh yaudah sekalian gak usah pulang sana makan tuh dada ayam" balas Zara dengan sangat kesal. Bahkan pipinya sudah mengeluarkan semburat merah karena saking kesalnya.

Abun yang melihat itu segera menahan tawanya. Abun ingin sekali tertawa namun dia masih sayang dengan nyawanya omong-omong.

"Bener ya" goda Angga lagi.

"Yaudah sana. Aku juga bisa cari oppa Korea yang lebih ganteng dari kamu" ucap Zara masih dengan nada kesalnya.

"Aneh banget" ucap Abun masih dengan menahan tawanya.

Zara mempoutkan bibirnya kesal. Angga yang melihat itu segera menyudahi godaannya.

"Aku becanda sayang, sini peluk" ucap Angga dan menirukan ala-ala peluk di layar handphone nya yang dibalas sama oleh Zara.

Abun yang melihat itu bergedik jijik
"Bucin akut" ucap Abun.

"Lo lebih bucin!" Teriak Zara.

"Aneh banget" ucap Abun.

Mereka mengobrol lama di layar handphone sampai tidak mengetahui bahwa bunda sudah datang.

"Asik banget ngobrolnya sampe gak tau kalo bunda pulang" sindir bunda

"Eh bunda" ucap Zara kemudian segera beranjak dari duduknya untuk bersalaman setelah terlebih dahulu mematikan video call nya dengan Angga.

"Bunda ko lama?" Tanya Abun.

"Gak sopan. Bukannya salaman dulu malah langsung nanya" ucap Zara menyindir bukan menyindir sih lebih tepatnya memperingati.

"T-tadi macet" ucap bunda gugup.

"Bukannya minimarket Deket ya. Bahkan gak harus naik mobil lagian mobil masih ada di garasi" ucap Abun sedikit mengintrogasi.

"S-sebenernya bunda tadi ke cafe tapi cuma liat perkembangan cafe doang. Dan bunda kesana naik taksi" ucap bunda lagi menjelaskan.

Abun yang mendengar itu menajamkan matanya. Namun Abun segera tersadar bahwa dia sedang berbicara dengan bundanya. Bunda yang sangat dia cintai, maka tidak pantas jika menatap bundanya dengan tajam.

"Kan Abun udah bilang, jangan dulu Bunda" ucap Abun mengingatkan.

"Bunda cuma liat doang ngga kerja" ucap bunda menjelaskan.

Sebenarnya bukan macet yang membuat bunda lama tapi karena kehadiran Abdul di cafe dan sedikit membuat kekacauan.

Dan Retno tidak ingin memberi tahu Abun perihal ini. Kalian tahu sendiri bagaimana Abun jika sudah mendengar nama ayahnya dia akan marah dan tidak bisa mengontrol dirinya. Maka dari itu ada baiknya bunda sedikit berbohong walaupun berbohong itu tidak baik.

Flashback on

Sekarang bunda Retno sedang berada di minimarket membeli keperluan untuk membuat kue bersama Zara.

NOTHING LOVE Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang