CHAPTER 2

2.9K 141 18
                                    

"Aku baru saja mengenalmu, tetapi mengapa aku secepat itu jatuh cinta kepadamu"

---

Abun masih berdiri di sana, menyaksikan dua orang yang sedang melepas rindunya mungkin.

Mengapa Abun tidak beranjak pergi? Abun juga tidak tau mengapa dia tidak pergi.

"Hey, kenalin gue Rio sepupunya Dannia. Lo pacar Dannia?" Tanya Rio sembari memperkenalkan dirinya, lalu mengulurkan tangannya tapi tidak dibalas oleh Abun.

Mungkin Abun masih syok dan belum sadar dari lamunannya.

"Abun Lo baik baik aja kan?" Tanya Dannia sembari mengguncangkan tubuh Abun, yang sontak membuat alangsung tersadar.

"Eh iya gue baik baik aja, Lo siapa tadi?" Tanya Abun kepada Rio.

"Kenalin gue Rio sepupunya Dannia" ucap Rio mengulang perkenalannya yang tidak didengarkan tadi.

Ternyata Abun salah paham. Yatuhan mengapa Abun jadi selega ini setelah mengetahui bahwa Rio
Bukan kekasihnya Dannia, melainkan hanya sepupunya.

"Nama gue Abun" ucap Abun membalas uluran tangan Rio

"Lo pacarnya Dannia?" Tanya Rio lagi, yang sontak mendapatkan pukulan keras dari Dannia.

"Yakali gue pacaran sama Abun. Kita baru kenal, dia cuma temen dan akan selalu seperti itu. Lagian gue ngga suka sama Abun dan sebaliknya juga iyakan Bun?" Tanya Dannia.

"Eh iya bener kita cuma temenan" ucap Abun.

Mengapa mendengar Dannia mengatakan seperti itu membuat Abun mengerti bahwa dia ditolak secara tidak langsung.

Miris sekali.

"Dia Rio sepupu gue, dan dia juga anak baru disini. semoga Lo juga bisa berteman sama dia" ucap Dannia memperkenalkan kembali Rio, Abun hanya mengangguk paham.

"Yaudah, gue ke kelas dulu ya" ucap Abun beranjak pergi dari sana, lalu melambaikan tangannya yang dibalas lambaian juga oleh Dannia dan Rio.

"Gue juga kekelas dulu Ri semoga Lo betah ya disini. Bye" ucap Dannia pergi meninggalkan Rio yang mengangguk.

---

"Dari mana saja kalian berdua" ucap pak Deni dengan nada sarkasnya.

"Em, kita dari belakang sekolah pak, membantu kucing memanjat pagar yang ingin kabur dari sekolah ini" ucap Abun asal, yang sontak membuat semua murid yang ada dikelas tertawa terbahak bahak.

"Kucing atau kamu yang ingin kabur?" Tanya pak Deni dengan menekankan kata katanya, dan menatap abun serta Dannia dengan tajam. Abun hanya menyengir sedangkan Dannia hanya diam.

"Sebenernya si saya pak, tapi saya berubah pikiran waktu liat kucing itu jatuh dari pagar. Kan gak lucu kalo saya juga jatuh pak, nanti ketampanan saya hilang" ucap Abun percaya diri.

Lagi-lagi semua murid tertawa karena kekonyolan Abun. Dannia hanya mengulum senyumnya, Dannia baru tau sekarang kalau Abun itu humoris dan sangat percaya diri.

"Sudah Abun itu gak lucu sama sekali, dan karena kalian berdua terlambat di pelajaran bapak, kalian berdua bapak hukum. Lari 12 kali putaran dilapangan" ucap pak Deni dengan suara tegasnya.

"Sekarang pak" tanya Abun.

"Tahun depan" jawab pak Deni.

Abun pun akan beranjak pergi ketempat duduknya hingga suara menggelegar kembali terdengar.

NOTHING LOVE Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang