CHAPTER 20

1.6K 152 47
                                    

Pagi hari telah tiba dan kini Abun masih memejamkan matanya di ruangan tempat bundanya di rawat.

Abun tidur di sopa dengan sedikit tidak nyaman. Bagaimana tidak, biasanya dia tidur di kasurnya yang empuk dan sekarang dia harus meninggalkan tempat tidurnya yang nyaman itu.

Tapi tidak masalah toh ini kemauan dirinya. Sebab tadi malam bundanya sudah menyuruh dirinya untuk pulang dan istirahat dirumah.

Namun lagi-lagi Abun menolaknya dengan keras kepala.

Sebenarnya bunda memang sudah sadar sejak kemarin sore dan bundanya pun memaksa untuk pulang.

Dan Abun menolaknya dengan sangat dingin. Dia tidak ingin luka yang dialami bundanya menjadi infeksi. Dan Abun sangat khawatir untuk itu.

Bunda pun tidak dapat berkutik sebab memang benar adanya. Lagipula bunda masih merasakan nyeri di bagian-bagian yang terluka.

Bundapun tidak habis pikir. Mengapa Rangga melakukan hal keji seperti itu, atau mungkin anak dari Abdul itu tidak menyukai dirinya dengan Abun. Tapi mengapa?

Toh selama ini bunda dan Abun tidak mengganggu keluarga mereka. Bahkan bunda sudah tidak ingin mengetahui tentang Abdul.

"Bunda udah bangun?" Itu suara Abun yang baru bangun dari tidurnya.

Bunda menoleh ke arah Abun "dilihatnya bagaimana?" Tanya bunda balik.

Abun menggaruk kepalanya yang tidak gatal, kemudian menghampiri bundanya.

"Sudah membaik bun?"

"Sudah, cuma agak sedikit pegal. Mungkin, terlalu banyak tidur" ucap bunda sedikit mengeluh dan menyindir.

"Tapi kan bunda harus banyak istirahat dan gak boleh banyak gerak dulu" ucap Abun memberi pengertian.

Bunda mengangguk kemudian bertanya "Abun gak sekolah?"

"Hari ini Abun ijin soalnya pengen  jagain bunda" ucap Abun tersenyum sembari menatap bundanya teduh.

"Tapi kan bunda baik-baik aja. Lagian disini ada suster. Bunda bisa minta tolong sama mereka" ucap bunda lembut.

"Tetep aja Abun pengen jagain bunda" ucap Abun dengan keras kepala.

"Keras kepala" sindir bunda

"Seperti bunda"

"Oh iya apa junior dan teman-temannya gak kesini?" Tanya bunda mengalihkan pembicaraan.

"Belum, tapi ngomongnya si nanti mereka kesini pas pulang sekolah" ucap Abun memberi tahu.

"Oh gitu, yaudah Abun sarapan dulu sana" ucap bunda

"Yaudah Abun keluar dulu ya bun beli sarapan. Bunda mau nitip?" Tanya Abun. Bunda hanya menggeleng.

Kemudian Abun beranjak dan menghilang dari balik pintu.

----

"Nanti pulang sekolah gue mau  jenguk bunda Retno kalian ikut?" Tanya junior.

"Gue ikut pasti" ucap jeha.

"Gue juga ikut" balas Rio.

Mereka sekarang berada di koridor sedang berjalan beriringan menuju kelas masing-masing.

Dan mereka nampaknya sedang berkompromi untuk menjenguk bunda Retno.

"Berarti kesannya bareng aja naik mobil gue" ucap junior menawarkan. Yang segera di setujui oleh Rio dan jeha.

"Eh itu kan si Rangga sama Dannia" ucap Rio memberi tahu.

Junior yang mendengar nama Rangga segera menoleh dan mengeraskan rahangnya.

NOTHING LOVE Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang