CHAPTER 52

444 43 2
                                    

"Memilikimu adalah salah satu hal terindah yang aku punya"

---

Hari ini, Dannia sendiri lagi dirumah hanya ditemani dengan Bibi Reni. Karena memang Danniel sedang sangat sibuk dengan perusahaannya yang sedikit ada masalah karena ulah Abdul, yang membuatnya lagi-lagi meninggalkan Dannia ke luar kota dan menitipkannya kepada Abun.

Dannia memang sudah dibolehkan pulang 1 Minggu yang lalu karena memang keadaannya yang sudah membaik. Dan 1 minggu itupun Abun selalu menemani Dannia.

Abun dan teman-temannya akan datang di pagi hari dan malam hari untuk sekedar menemani Dannia didalam rumah.

Karena memang Dannia benar-benar kesepian dan harus ada yang menjaganya dan mengajaknya untuk mengobrol.

Dannia benar-benar bosan harus tetap dirumah. Tidak bisa beraktivitas seperti biasanya namun Dannia berusaha untuk terbiasa dengan keadaannya yang sekarang.

Terkadang Dannia melamun karena belum bisa menerima keadaanya yang sekarang. Terkadang juga dia menangis sendirian dikamar saat malam hari. Dimana Abun sudah pulang kerumahnya.

Dannia selalu menangis tanpa suara didalam kamar yang terang, namun gelap.

Tidak ada yang mengetahui bahwa dirinya sangat rapuh, mungkin didepan semua orang Dannia terlihat baik-baik saja. Namun pada kenyataannya Dannia rapuh dan belum bisa menerima keadaanya yang sekarang. Miris sekali hidupnya.

Dannia paham kenapa hidupnya bisa setragis ini. Karena memang mungkin Tuhan marah kepada dirinya karena selalu bersikap jahat kepada Abun.

Dan selama satu Minggu ini, Dannia selalu meminta maaf dan selalu merasa bersalah didalam tangisannya dimalam hari.

Dannia menyesal karena pernah membutakan hati sebuta butanya untuk Abun. Dan sekarang tuhan membalasnya dengan membuatnya buta tanpa bisa melihat dunianya, yaitu Abun.

"Kenapa ngelamun?" Tanya Abun mendudukan dirinya di samping Dannia yang sedang duduk di sofa ruang keluarga.

Omong-omong, Dannia memang sudah tidak menggunakan kursi roda lagi karena memang sudah bisa berjalan kembali.

"Eh Abun dateng. Yang lain kemana?" Tanya Dannia karena memang tidak mendengar suara yang lain.

"Sebentar lagi kesini. Aku emang lebih cepat kesininya" beritahu Abun tersenyum.

"Kenapa?" Tanya Dannia.

"Kangen" ucap Abun.

Mendengar itu, Dannia tersenyum malu "Abun, kan waktu pagi udah ketemu. Kenapa kangen lagi" ucap Dannia.

"Gatau, kangen aja kalo gak liat kamu sedetik aja" ucap Abun tersenyum malu.

"Gombal"

"Serius" ucap Abun "eh kamu sendiri? Bibi Reni kemana?" Tanya Abun yang baru sadar bahwa Bibi tidak ada disini sedari tadi.

"Bibi lagi masak didapur" beritahu Dannia.

"Kamu belum makan?" Tanya Abun.

"Udah" beritahu Dannia.

"Terus, kenapa bibi masak?" Tanya Abun.

"Papa mau pulang malem ini" beritahu Dannia dengan wajah cerah.

"Serius?" Tanya Abun berbinar.

Dannia mengangguk.

"Kalo gitu, aku bisa izin bawa kamu" ucap Abun dengan wajah sumringah.

NOTHING LOVE Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang