CHAPTER 38

434 52 8
                                    

Dan tertawalah disegala pada apa saja. Setidaknya ada jeda dalam sedih yang tak sudah-sudah, ada riang dalam relung yang terkikis hilang.


"Udah kejar-kejarannya ayo sekarang makan" ucap mamah witna sedikit berteriak.

"Tau kayak bocah aja" ucap jeha yang secara langsung menghentikan aksi kejar-kejaran antara Abun dan Junior.

Terlebih Junior yang mendengar itu segera menatap jeha tidak percaya.

"Aku bocah?" Tanya junior serius sembari menatap jeha.

Jeha yang ditatap seperti itu hanya memasang wajah yang tidak bersalah.

"Emang bocah" ucap Zara tiba-tiba.

"Dasar bocah" ucap Abun juga kemudian segera mendudukan dirinya disamping Zara.

"Lo juga bocah" ucap Zara lagi tanpa menatap Abun.

"Bocah teriak bocah" tiba-tiba Rio mengatakan tiga kata yang membuat Abun dan Junior berteriak.

"Lo idiot!" Teriak Abun dan junior berbarengan.

Rio hanya menyentuh seperti orang bodoh.

"Udah-udah jangan berantem Mulu mending makan ya" ucap mamah witna menengahi.

"Iya Tante!" Teriak semuanya kecuali Zara.

"Oh iya om Anton kemana Tante, perasaan Abun belum liat dari tadi?" Tanya Abun.

Anton adalah papah dari Zara.

"Oh papa zara masih dikantor katanya lembut" jawab witna tersenyum kearah Abun.

"Yah padahal Abun kangen banget pengen ngobrol. Udah lama gak ngobrol bareng" keluh Abun.

"Biasanya pake kata-kata guys gimana kabarnya guys guys guys" sindir Zara sambil mengejek mamahnya dan Abun.

"Kayak ada yang ngomong tapi gak ada wujud" ucap Abun mengejek.

"Setan dong?" Tanya Rio dengan kepolosannya yang sangat menjengkelkan.

"Kayaknya iya" jawab Abun sembari melirik Zara.

Zara yang mendengar perkataan Abun segera menjambak rambut Abun dengan kuat.

"Aww, sakit Ra lepasin!" Teriak Abun kesakitan "sumpah ini sakit banget, lepasin gue gak mau botak!" Teriak Abun lagi sembari mencoba melepaskan jambakan Zara.

Sedangkan yang lain hanya tertawa tanpa membantu Abun.

"Lagian Lo nyebelin banget sih hari ini rasanya gue pengen banget rontokin rambut Lo" kesal Zara yang masih belum melepaskan jambakan ya.

"Tante tolongin Abun" minta Abun kepada witna dengan wajah sok sedihnya.

"Zara udah nak jangan berantem Mulu ayo kita makan astaga kalian tuh kenapa pada berantem terus. Udah ayo makan kalo masih berantem mamah marah ya" ancam mamah witna dengan serius.

"Selamat makan semua!" Teriak Rio bersemangat.

Dan akhirnya mereka makan malam dengan banyak bercanda dan tertawa.

NOTHING LOVE Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang