Hari ini Abun sedang bersantai dengan bundanya menikmati kebersamaan, tanpa harus memikirkan beban.
"Bunda abun mau nanya?" Tanya abun kepada bundanya.
"Tanya apa nak?" Tanya kembali bunda.
Sekarang bunda dan Abun memang sedang bersantai di ruang TV. Menikmati kebersamaan mereka.
Abun yang menidurkan kepalanya dipangkuan bunda, dan bunda yang mengelus kepala Abun lembut.
Sungguh, Abun sebenarnya merindukan momen ini. Momen dimana mereka bersantai dan berbicara berdua dengan panjang lebar.
Entah sudah berapa lama mereka tidak benar-benar sesantai ini. Biasanya bunda yang pergi bekerja, dan Abun yang bersekolah.
Oleh karena itu mereka tidak mempunyai waktu yang benar-benar luang.
Bunda yang sangat sibuk mengurus cafe miliknya. Dan sering sekali meninggalkan Abun. Hanya mungkin jika Abun sakit, maka bunda akan benar benar mengurusnya.
Tapi jika sedang tidak sakit, maka bunda akan tetap bekerja.
Bunda memang tidak gila harta, hanya saja bunda mempunyai hobi yang unik yaitu membuat kopi. Itu sebabnya bunda membuat cafe yang bernama Coffe late.
Sebenarnya cafe itu adalah pemberian ayahnya ketika bunda ulang tahun. Itu sebabnya bunda menjaganya dengan baik. Setidaknya meskipun tidak bisa bersama, namun bunda masih memiliki kenangannya. Manis sekali bukan?
"Bunda, bunda denger gak sih?" Tanya Abun kesal. Sebab sedari tadi dirinya bertanya namun bunda tidak menjawab sama sekali. Malah asik dengan pemikirannya sendiri.
Dirasa bunda masih belum menjawab. Abun segera mendudukan dirinya lalu menatap bunda.
"Apa yang bunda pikirin?" Tanya Abun.
"Bunda ngga mikirin apa-apa" ucap bunda membalas senyuman Abun.
"Bunda, sehebat apapun bunda nyembunyiin sesuatu dari Abun, Abun pasti tau. Jadi, tolong jujur sama Abun. Apa yang membuat bunda melamun?" Tanya Abun menatap bunda serius.
Bunda yang ditatap seperti itu segera mengalihkan matanya.
"Bunda tolong" ucap Abun. Memohon lagi. Kali ini dengan suaranya yang pelan.
Bunda menoleh ke arah Abun. Kemudian memikirkan sesuatu lagi hingga akhirnya bunda mengatakan
"Bunda sedih" ucap bunda sendu.
"Kenapa bunda sedih?" Tanya Abun.
"Bunda sedih karena bunda gak mau liat Abun kesusahan nantinya. Bunda takut setelah bunda pergi Abun tidak punya siapa-siapa lagi" ucap bunda lagi.
Abun yang melihat itu tersenyum kemudian menggenggam tangan bunda kemudian berucap.
"Jangan pernah ngomong gitu, apapun itu. Abun gak mau bunda pergi. Bunda harus tetap disini bersama Abun dan soal Abun yang nantinya kesusahan, Abun tidak perduli yang penting bersama bunda" ucap Abun.
Abun memang tidak pernah menginginkan apa-apa selain kebahagiaan bundanya, menurut Abun harta tidak ada apa-apanya dibandingkan keluarga. Memang, harta yang menjamin segalanya. Tapi bukankah lebih baik sederhana tetapi bahagia.
"Oh iya bunda, besok kan hari libur. Boleh ya Abun bantuin bunda di cafe" ucap Abun mengalihkan pembicaraan.
"Gak usah Abun dirumah aja istirahat ya" balas bunda menggelengkan kepalanya.
"Tapi Abun pengen bantuin bunda. Dirumah bosen bunda" ucap Abun memohon.
Bunda yang melihat itu segera menghela nafas. Kemudian mengangguk.
KAMU SEDANG MEMBACA
NOTHING LOVE
Teen Fiction"Aku mencintaimu, kamu mencintai yang lain" Abun Sungkar. Cast - Abun Sungkar - Dannia Salsabilla - Dll