PROLOG

7.4K 233 10
                                    

Terik matahari mulai mengintip menyinari kamar yang sedang ditempati oleh seorang remaja laki laki. Yang ternyata mengusik tidur nyenyaknyaa

Enghh

"Abun bangun nak, kamu lupa, hari ini kan kamu masuk ke sekolah kamu yang baru, ayo bangun nanti kesiangan" ucap bunda Retno bundanya Abun sembari membuka selimut yang menutupi tubuh Abun, merasa terusik kembali abun membuka matanya sembari mengerjap.

"Jam berapa sekarang bunda?" tanya Abun masih setengah sadar, namun sudah mendudukan dirinya ditepi ranjang.

"Jam 6.15 cepat bangun dan segera mandi, takut kesiangan" ucap bunda lagi, setelah itu beranjak keluar dari kamar Abun.

"Apanya yang udah siang bun. Ini masih sangat pagi" keluh Abun dalam hati. Mana mungkin dia berucap seperti itu didepan bunda tercintanya, dia terlalu mencintai bundanya dan dia tidak akan mengeluh sama sekali jika bundanya yang menyuruh.

Kemudian Abun beranjak dari ranjang menuju kamar mandi, tidak lupa dengan membawa handuknya.

-----

"Hari pertama mau di anterin bunda apa mau berangkat sendiri?" Tanya bunda Retno sembari mengoleskan selai ke roti yang akan diberikan kepada Abun.

"Berangkat sendiri aja Bunda, biasanya juga kan berangkat sendiri. Lagian udah dewasa masa iya masih di anterin kesekolah" ucap Abun dengan mengusak rambutnya yang masih sedikit basah, lalu memberikan senyum manis kepada bundanya.

"Yasudah hati hati ya. Semoga disekolah yang baru ini, bisa mendapatkan teman-teman yang menyenangkan. Dan juga belajar yang benar ya?" Ucap Bunda mengusak kepala Abun pelan, tidak lupa dengan senyuman indahnya.

"Siap Bunda" ucap Abun dengan mengangkat tangannya membentuk sebuah hormat.

"Yasudah lanjutkan sarapannya" Titah Bunda lagi. Dan selama sarapan hanya ada keheningan yang terjadi.

Dan kalian pasti bertanya kemana ayah Abun? Mereka hanya berdua? Jawabannya adalah iya, mereka hanya berdua. Dan Abun adalah anak tunggal dikeluarganya. Dan soal Ayahnya? Dia pergi meninggalkan Abun dan Bunda demi wanita lain yang lebih bisa memberikan keturunan banyak. Ya Ayah Abun meninggalkan bundanya, karena bundanya tidak bisa lagi memberikan dirinya keturunan oleh karena itu dia lebih meninggalkan keluarganya.

Memang keduanya sempat bertahan selama bertahun tahun namun pada akhirnya Ayah Abun lebih memilih pergi mencari kebahagiaannya. Abun benci ketika melihat bundanya bersedih karena Ayahnya, Abun juga benci kenapa takdir sekejam ini kepada dirinya.

Dan sekarang Abun dan Bundanya lebih memilih pergi meninggalkan kota kelahiran ayahnya, yaitu Bandung. Dan lebih memilih tinggal di Jakarta tempat kelahiran Bundanya. Nenek dan kakek Abun yang berada di Jakarta sudah meninggal, oleh karena itu Abun hanya hidup berdua bersama Bunda tercinta.

Sebenarnya, keluarga Abun orang yang cukup berada, namun Abun tetaplah Abun, orang sederhana yang tidak memamerkan kekayaannya. Abun adalah definisi ciptaan tuhan yang sempurna, namun tidak ada yang sempurna di dunia ini bukan? Oleh karena itu pasti Abun memiliki kekurangan, entah itu apa yang pasti setiap manusia pasti mempunyai kekurangan dan kelebihannya masing-masing.

-----

"MOHON PERHATIAN!" teriak Ibu Fitri di depan kelas, selaku wali kelas kelas Xll Fisika. Semua murid terdiam serentak.

"Siap perhatian!" Ucap semua murid yang berada di kelas itu. Dannia memutar bola matanya malas.

"Kita kedatangan 2 murid baru. Namun berada dikelas yang berbeda. satu dikelas ini dan satunya lagi dikelas Xll Biologi" jelas Ibu Fitri.

"Untung ngga nanya" Celetuk Bambam dengan wajah tanpa dosanya. Sontak semua murid tertawa terbahak bahak. Sementara Ibu Fitri menatap Bambam tajam.

"Dasar Bambang" kesal Ibu Fitri dan itu membuat semua murid tertawa kembali.

"Yasudah diam-diam. Ibu akan memperkenalkan dia kepada kalian. Silahkan masuk" perintah Ibu Fitri kepada anak baru yang dibicarakan.

Kemudian anak baru yang di maksudpun masuk. Membuat semua yang ada didalam kelas seketika terdiam.

"Silahkan perkenalkan diri kamu" perintah Ibu Fitri lagi.

Abun mengangguk "Perkenalkan nama saya Abun Sungkar, saya pindahan dari Bandung. Semoga kalian bisa menerima saya dan bisa berteman baik dengan saya terimakasih" ucap Abun selesai memperkenalkan dirinya.

"Tidak ada pertanyaan?" Tanya Ibu Fitri kepada semua muridnya.

"Tidak" teriak semuanyaa

"Baiklah, Abun silahkan duduk di kursi yang kosong" perintah Ibu Fitri Abun mengangguk dan segera mencari kursi kosong yang ada di sana.

"Boleh ga gue duduk disini?" Tanya Abun yang akan mendudukan dirinya disamping seseorang yang dia tanya.

"Gaboleh, sana cari tempat duduk yang lain. Disini tempat duduk sahabat gue" jawab seseorang itu dengan ketus, Seseorang itu bernama Dannia. Abun yang mendengar itu hanya melongo dan beranjak bangun.

"Abun disini aja, disini kosong ko" ucap seorang murid gadis yang ternyata salah satu sahabat Dannia juga. Abun pun mengangguk dan duduk disamping gadis tadi yang menawarkan dirinya.

"Kenalin nama gue Jeha" ucap Jeha memperkenalkan diri sembari menyodorkan tangannya. Abun menjabat tangan Jeha.

"Abun" jawab Abun singkat. Setelah itu melepaskan jabatan tangannya dengan Jeha.

"Semoga bisa berteman baik ya" ucap Jeha dengan senyumannya dan dibalas anggukan oleh Abun, beserta senyuman manisnya. Dannia yang melihat itu merotasikan kedua bola matanya.

"Dasar drama queen" ucapnya dalam hati, kemudian merebahkan kepalanya di meja. Tanpa Dannia ketahui, sedari tadi Abun memperhatikan dirinya semenjak dia ditolak duduk disampingnya. Abun merasa tertarik dengan gadis itu. Mungkin nanti dia bisa menawarkan pertemanan kepada gadis yang bernama Dannia itu.

Tanggal 26 Maret 2020

NOTHING LOVE Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang