CHAPTER 37

499 63 20
                                    

"Kamu tau apa yang lebih tulus dari mencintai tanpa pamrih? Yaitu tidak pernah membiarkan orang lain melukaimu meski kamu sering sekali melukai hatinya"






----

"Junioy cepetan!" Teriak Abun diluar pintu kamar junior.

"Apaan si teriak-teriak berisik banget" grutu junior keluar dengan hanya memakai handuk dipinggangnya, sepertinya baru selesai mandi.

"Astaga mata gue gak suci lagi!" Teriak Abun dramatis sembari menutupi matanya dengan tangan.

Junior yang melihat itu segera menoyor kepala Abun.

"Homonya mulai kumat"

"Gue gak homo sialan" Abun balik membalas junior dengan menoyor kepalanya.

"Terus apa kalo gak homo"

"gue cuma gabisa liat yang kayak begituan" ucap Abun bercanda.

Junior yang mendengar itu hanya merotasikan bola matanya malas.

"Lo baru selesai mandi? Dari tadi ngapain aja junioy, gue udah nunggu lama banget dan Lo belum ngapa-ngapain?" Omel Abun.

"Gue kan mandinya harus lama emangnya lo mandi cuma 5 detik"

"Mandinya yang lama apa mainin sabunnya yang lama?" Curiga Abun dengan wajah menyebalkannya.

"Dua-duanya"

"Apaaaa!" Teriak Abun pura-pura kaget.

"Astaga Abun lo kenapa sih, kerasukan setan lo ya?"

"Iya setannya lo"

"Sialan lo"

"Yaudah gausah banyak drama deh cepetan pake baju, soalnya gue disuruh sekalian beli dessert sama Zara" beritahu Abun.

"Lo yang banyak drama" balas junior kesal "Perasaan, gue gak ngomong deh kalo gue mau bareng sama lo. Ngapain nungguin gue?" Tanya junior pura-pura bingung.

"Tadi lo yang ngomong suruh nungguin lo junioy sialan!"

"Gue gak ngomong Abun sialan Sungkar. Lagian gue mau bareng jeha, ngapain gue bareng lo jijik banget"

Abun yang mendengar itu merasa kesal, bagaimana tidak tadi sesudah Zara menelpon, Abun memberitahukan junior untuk berangkat bareng dan junior mengiyakan ajakan Abun. Tapi apa-apaan sekarang.

"Dasar junioy sialan gue doain lo putus sama jeha!" Teriak Abun lalu pergi dengan kekesalannya.

Junior yang melihat itu tertawa lalu berteriak.

"Dasar jomblo karat!"

"Dasar idiot!" Balas Abun berteriak turun.

Baru saja Abun turun dari tangga kakek memanggilnya.

"Nak?"

Abun menoleh ke sumber suara.

"Eh kakek, kenapa?" Tanya Abun lalu menghampiri kakek.

NOTHING LOVE Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang