Crazy Secretary

101K 4.4K 220
                                    

Yana mendengkus saat membaca pesan yang baru saja masuk ke ponselnya. Dengan perasaan kesal, wanita 30 tahun itu melempar asal ponselnya ke atas meja kerja.

"Dia pikir aku takut? Cih, mimpi saja," gerutunya sambil melipat kedua lengannya di dada.

Senyuman Yana tersungging miring saat tiba-tiba saja otak pintarnya mendapatkan ide cemerlang.

"Sial, kenapa gak dari dulu, sih, kepikiran begitu? Oon!"

Yana segera bangkit berdiri sambil meraih ponselnya dan melangkah memasuki sebuah ruangan yang di pintunya bertuliskan CEO. Yana masuk tanpa mengetuk sehingga si empunya ruangan menatap heran padanya.

"Kenapa?" tanyanya.

Yana memainkan ponselnya, lalu meletakkan benda pipih itu di depan komputer dengan posisi berdiri. Kamera depan sudah aktif, kini saatnya Yana beraksi.

"Yana, apa yang-"

"Diam. Aku harus membuat bajingan seperti Adam menyesal. Dia kira setelah memcampakkanku, aku akan menangis dan kembali mengemis padanya? Mimpi buruk sekali," ujar Yana sambil menaiki pangkuan sang bos.

"Yana..."

"Diam dulu, Lang! Kalau kamu bergerak-gerak seperti itu nanti aku bisa jatuh!" seru Yana kesal sambil meremas pundak pria bernama Elang tersebut.

"Ini di kantor! Aku sedang kerja, Yana! Gimana kalau ada yang masuk tiba-tiba?" Elang jelas saja syok dengan kelakuan sekretarisnya ini.

"Memangnya ada yang berani masuk tanpa ketuk pintu selain aku? Lagian kita lembur cuma berdua. Aman," kata Yana dengan pandangan serius.

Elang mengerang kesal dan meremas paha Yana yang kini terekspos bebas karena rok ketatnya sudah naik ke pinggul.

"Kamu ingin apa?"

"Diam dan nikmati aja apa yang akan aku lakukan. Paham?"

Elang hanya mengangguk pasrah saja. Yana tersenyum lebar. Wanita itu melirik ponselnya, lalu tangannya menekan ikon merah untuk merekam. Hitungan video dimulai.

Elang mengumpat pelan saat ternyata Yana menggoda adik kecilnya di bawah sana. Mata Elang jelas memancarkan gairah yang sudah terpancing.

Yana tersenyum lembut. Kedua lengannya melingkar di leher Elang. Wajahnya mendekati wajah pria di depannya, lalu bibirnya mengecup ringan bibir lawannya.

Elang tidak tinggal diam. Telapak tangannya yang semula berada di paha mulus Yana, kini naik meraba bokong bulat dan seksi milik wanita itu. Satu lengan Elang melingkar di pinggang ramping Yana dan menekannya semakin erat ke tubuhnya.

Kecupan yang Yana berikan sebagai rangsangan malah dibalas dengan lumatan penuh gairah oleh Elang. Sial. Birahi pria itu mudah sekali naik jika itu bersangkutan dengan tubuh seksi sekretaris yang sejak lama ia sukai ini.

"Aahh..."

Elang semakin menekan bibirnya untuk melahap bibir Yana ketika mendengar suara desahan halus milik wanita itu mengalun lembut di telinganya.

"Aku gak bisa berhenti kalau begini," gumam Elang memberi peringatan.

Yana meraup napas sebanyak mungkin saat bibir mereka terlepas. "Lakukan," balasnya dengan napas terengah.

Elang bangkit, lalu mendudukkan Yana di atas meja kerjanya yang luas. Pria itu menekan tombol di bawah mejanya sehingga pintu terkunci otomatis. Elang tidak akan berhenti meski Yana memintanya berhenti sekalipun.

"Ah..."

Yana mendongak kala bibir Elang menggoda leher jenjangnya. Mengecup dan menghisap di sana sehingga meninggalkan jejak basah dan bekas bibirnya.

SHORT STORY 2017 - 2021 (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang