Abil' Secret Husband (End)

42.9K 3.9K 291
                                    

Baru ngecek notif soal keluhan gak bisa dibuka bab ending. Yaudin, aku up ulang ini😭 pdhl berharap paginya udah jebol😌

***

Jantung Abil berdetak dengan kencang. Tubuhnya bergetar hebat. Apa ini? Kenapa Lala bisa ke sini? Dan kenapa wanita itu...

Abil berbalik dan hendak melangkah, tapi ia semakin ketakutan saat mendengar sebuah tamparan dan pekikan Lala. Tubuhnya kembali berbalik dan hal yang pertama ia lihat adalah Lala yang memegangi pipinya sambil terisak.

"Jaga ucapan kamu, Lala! Kamu pikir kamu berada di mana, hah?! Siapa yang ngajarin kamu bicara kasar seperti itu di depan Papa?!"

Lala menatap Bian dengan pandangan menantang. Meski pipinya perih, Lala masih tidak terima dengan fakta apa yang ia temukan hari ini.

Lala beralih menatap Abil yang sama sekali tidak bergerak di posisinya. Lala tersenyum mengejek pada Abil, lalu kembali menatap Bian.

"Oke. Silakan Papa bahagia sama dia sekarang. Tapi asal Papa tahu, dia bukan wanita baik-baik kayak apa yang Papa nilai," Lala menatap Abil lagi sebelum melanjutkan kalimatnya.

"Selamat juga atas kehamilan istri Papa itu. Semoga aja janinnya benar-benar punya Papa."

Abil mengepalkan kedua tangannya saat melihat senyum sinis Lala. Wanita itu ingin merusak rumah tangganya.

"Aku tahu Mama salah. Tapi bukan berarti Mama gak bisa dikasih kesempatan lagi. Papa terlalu bodoh masuk jebakan dia. Wanita murahan," ujar Lala.

Bian tidak bersuara. Keningnya berkerut karena ucapan Lala sebelumnya. "Maksud kamu apa?" tanyanya dengan tajam.

"Apa?" Lala balik bertanya.

Bian mencengkram kedua lengan Lala dan menatap dalam manik mata putrinya. "Jangan main-main, Lala. Kamu bisa dituntut kalau sampai menyebarkan fitnah!"

Lala menepis tangan Bian. "Papa bisa cek ke Delux. Atau Papa bisa tanya langsung ke sepupu Papa. Ngapain dia dan Om Sandi masuk hotel jam sebelas malam dan keluar besok siangnya."

Tubuh Bian terhuyung pelan ke belakang. Lala tersenyum senang. Matanya semakin tajam menatap Abil yang kini menatapnya.

"Mas, aku bisa jelasin," Abil mendekat.

"Papa tertipu sama muka lugunya. Aku yang kenal dia udah lama. Bahkan dulu videonya sempat viral di sekolah," Lala semakin bersemangat untuk mempermalukan Abil.

Abil menggeleng kuat. "Itu fitnah! Kamu jangan mengarang cerita, Lala!" seru Abil tidak terima.

"Aku punya buktinya. Kalau Papa mau lihat langsung, nanti aku kirim," Lala memang menatap Abil, tapi sasaran ucapannya adalah Bian.

"Kamu keluar," Bian hanya mampu mengucapkan dua kata itu.

Lala tidak lagi bertahan lebih lama. Kakinya melangkah meninggalkan Bian dan Abil. Perasaan Lala memang belum sepenuhnya lega. Tapi ia cukup puas karena bisa membuat Abil terlihat buruk di mata Bian.

"Mas, dengerin aku," Abil menyentuh lengan Bian tapi pria itu menepisnya.

Abil tersentak. Tubuhnya membeku dengan dada yang begitu sesak. Apa Bian percaya semua yang Lala ucapkan? Apa Bian semudah itu menilai buruk padanya?

"Mas," Abil masih berusaha untuk meraih lengan Bian, tapi tetap saja pria itu menghindar.

"Bahkan aku perawan saat Mas sentuh," Abil mulai terisak. Hatinya sakit.

"Dan sekarang Mas percaya sama hasutan Lala gitu aja? Lala fitnah aku, Mas. Aku gak kayak gitu," Abil mengikuti langkah Bian menuju sofa.

Abil pikir Bian akan duduk, tapi ia salah. Bian malah meraih jas dan kunci mobil, lalu ponsel sebelum melangkah meninggalkan apartemen.

SHORT STORY 2017 - 2021 (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang