Bella's Temptation (4)

46.6K 4.3K 188
                                    

Nih, cum...
Temen sebelum bobo🤤

***

Zidan menatap layar ponselnya cukup lama. Potret Bella yang sedang menatap sinis padanya menjadi wallpaper benda canggih tersebut.

Zidan terkekeh. Sejak dulu, ia selalu diam-diam mengikuti setiap kegiatan yang diadakan oleh teman-teman seangkatan Bella. Zidan memang bukan bagian dari mereka karena faktanya, Zidan berada 1 tahun di atas mereka meski ia dan Bella masih seumuran.

Bella dikenal dengan julukan playgirl saat masih duduk di bangku perkuliahan. Wanita itu dengan mudah memikat pria-pria tampan dari berbagai jurusan. Wajar saja, karena Bella merupakan satu-satunya primadona di kampus mereka.

Zidan juga termasuk salah satu dari pria yang menyukai Bella. Sayangnya, kisah Zidan tidak sama dengan mantan-mantan Bella. Zidan memang tertarik, tapi ia tidak mendekati Bella karena tidak ingin bernasib sama dengan pria-pria lainnya.

Dipacari, lalu diganti ketika bosan.

Ingatan Zidan terlempar ke 5 tahun lalu. Saat pertama kalinya ia dan Bella bisa sedekat itu dan hal konyol malah terjadi sehingga berakhir dengan perkara memaling celana dalam.

Sial.

Setiap mengingat hal tersebut, Zidan selalu terbahak. Bella begitu lucu sampai Zidan tidak bisa melupakan bagaimana eskpresinya.

Tapi satu hal yang tidak Zidan ketahui. Karena kejadian itulah ia menyelamatkan Bella dari rencana licik Jihan yang ingin mempermalukannya. Hanya teman-teman wanita Bella yang mengetahui hal tersebut. Jangan lupakan Kana yang juga hampir menghajar Jihan saat itu.

Di tempat berbeda, Bella mengecek ponselnya karena ada sebuah e-mail masuk dari perusahaan tempatnya bekerja.

"Dari kemarin kek diinfoin begini. Kan, gue gak perlu stres mikirin besok Senin."

Bella melempar kesal ponselnya dan kembali berbaring sambil menghela napas lega. Setiap Senin dia harus mengirimkan laporan kepada atasannya. Hampir 2 tahun bekerja, Bella sama sekali belum pernah melihat rupa sang atasan. Entah dia pria atau wanita. Entah sudah tua atau masih muda.

"Lagian curut-curut bikin acara reuni dadakan. Mana Minggu pula. Mereka enak ambil cuti tahunan. Gak tahu aja kalo gue beda sendiri."

Bella mengernyit saat mendengar pintu kamarnya diketuk. Siapa lagi yang mengganggunya? Bella lelah dan ingin istirahat.

Mengintip sebentar dari lubang kecil di pintu, Bella berdecak saat melihat siapa yang berdiri di luar sana.

"Seriusan dia mau perkosa gue?" Bella bergumam sambil membukakan pintu kamarnya.

Zidan tersenyum melihat Bella melipat kedua lengannya di bawah dada sehingga kedua buah yang menggantung di sana tercetak jelas.

Senyum Zidan semakin lebar saat tahu Bella masih sama seperti tadi. Tidak memakai busa pelindung anti tembus pandang untuk buah dadanya.

"Ayo masuk," Zidan melangkah maju sehingga Bella ikut melangkah mundur perlahan.

Tanpa mereka sadari, ada sepasang mata yang melihat keduanya memasuki kamar Bella hingga pintunya tertutup.

"Sialan!" makinya dan berlalu pergi dari sana.

***

"Gue bisa tidur sendiri," ujar Bella sambil berdiri di depan Zidan yang kini tengah berbaring di atas kasur.

"Malam ini aku tidurin deh," balas Zidan dengan santai.

Bella menaikkan sebelah alisnya menatap Zidan. "Yakin? Lo gak takut gue apa-apain?"

SHORT STORY 2017 - 2021 (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang