Perverted Neighbor (End)

55.5K 4.8K 367
                                    

Lagi mode sensi parah sih gue.
Dikomenan sebelumnya udah beberapa akun yg gue blok. Biar gak nyinyir terus.

Kontribusinya apa di hidup gue sampai ngatur dan ngejek begitu?

Dikira lucu apa gimana? Aneh.

Pdhl sesama penulis juga wkwk.
Sampah bener tuh jempol kalo ngetik komen. Anyg.

#usapdadakenyal

***

"Jadi, gimana, Mbak?"

"Tante, tunggu!"

"Loh? Gio? Udah balik aja. Sejak kapan?!" seru ibu Sheila kesenangan. Bahkan wanita itu beranjak dan memeluk Gio seperti anaknya sendiri.

"Sheila mana? Gio ke sini mau lamar Sheila," ujarnya mengabaikan pertanyaan ibu Sheila.

"Loh? Lamar Sheila? Tapi..." Ibu Sheila kebingungan sambil menoleh pada kedua orangtua Gio.

"Gio sayang sama Sheila. Gio cinta sama Sheila, Tan. Gio mau Sheila jadi istri Gio, jadi ibu buat anak-anak Gio," 'yang lagi otw jadi,' lanjutnya di dalam hati.

"Shei?" Ibu Sheila memanggil putrinya. Tak lama, Sheila turun dan mengernyit menatap sudah banyak tamu di rumahnya.

"Kenapa, Ma?"

"Gio..." Ibu Sheila mengode Sheila dengan matanya. Sheila ikut menatap Gio dan memutar bola mata.

"Kenapa? Tinggal nikah, kan? Orangnya udah balik juga ini," balas Sheila.

Gio mengernyit bingung. Maksudnya?

Suara tawa dari seorang pria yang duduk di sofa membuat Gio mendelik tajam. Apalagi kini semua orang di sana ikut tertawa kecuali Sheila dan dirinya.

"Ya ampun, Gio... Kamu polos banget, sih," kekeh wanita bernama Aina. Tante Gio, kakak kandung ibunya.

"Gak ada yang lucu, Tan. Kenapa pada ketawa? Harusnya Tante panik, anak Tante gak jadi nikah sama Sheila. Aku gak bakal biarin itu terjadi," ujar Gio sinis.

"Goblok," ejek si pria. Sepupu Gio.

"Apa lo?!"

"Gak usah berantem, ayo," lerai ibu Sheila sambil menarik lengan Gio menuju ke dapur.

"Tante udah masak banyak buat kamu. Duduk, makan, habisin semuanya kalau mau jadi mantu Tante,"

"Tante serius?" Gio berbinar.

Ibu Sheila mengangguk. Sementara Sheila yang baru saja menyusul keduanya berdecak kesal. Gio kok jadi tolol?

"Ma, gak usah diperbodoh deh. Tuh anak orang udah bodoh juga,"

Ibu Sheila terbahak dan berlalu meninggalkan keduanya di meja makan. Sheila mendekati Gio dan mendorong pria itu untuk duduk di salah satu kursi yang mengelilingi meja makan. Selanjutnya, Sheila ikut duduk di atas pangkuan Gio dan mengalungkan kedua lengannya di leher Gio.

"Maaf," bisik Sheila sambil menahan kedutan geli di bibirnya.

Kening Gio yang berkerut menandakan laki-laki itu belum paham sama sekali.

"Cincin ini," Sheila memamerkan jari manisnya ke depan muka Gio, "dari Bunda kamu. Aku udah dilamar setahun yang lalu."

Gio membelalak. Setahun yang lalu? Bohong. Ini pasti bohong.

"Kamu kira perasaan aku gimana setelah setahun jadi tunangan kamu terus tiba-tiba lihat kamu di kamar aku yang jelas kita gak ketemu lagi selama empat tahun? Kaget, Gio. Aku syok. Kayak mimpi. Makanya aku ngerjain kamu. Maaf," Sheila mengerucutkan bibirnya sambil menunduk karena takut menatap mata Gio. Takut laki-laki itu akan murka.

SHORT STORY 2017 - 2021 (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang