58

60.9K 1.2K 426
                                    

••••

Hari mulai berganti

Dok dok dokk

"Luna!! Bangun. Cepat keluar!!!" teriak maminya sambil menggedor pintu kamar luna.

Luna bangun dan sambil memulihkan kesadarannya.

"Kenapa maminya teriak pagi2 sekali. Apa rumahnya kemalingan?" Gerutu luna sambil berjalan keluar dan membawa tongkat basball besi miliknya.

"Ada apa mii! Apa ada rampok" ucap luna sambil berlari keluar kamarnya.

Luna terdiam sambil melihat sekeliling yang tampak rapi. Tak ada tanda2 bekas dirampok. Yang ada hanya papi dan juga maminya duduk di sofa.

Luna melihat jelas maminya tampak marah.

"Duduk!!" Perintah maminya dengan tegas.

Luna melirik kearah papinya meminta kode apa yang sebenarnya terjadi. Tapi papinya hanya menggelengkan kepalanya.

Luna duduk di sofa dengan takut2.

"Wahh.. mami cantik sekali hari ini!" Ucap luna sambil tertawa hambar.

Anita dengan kesal mendekati luna dan memukuli luna.

"Akhh.. mami... sakitt" teriak luna kesakitan. Sedangkan papinya hanya diam saja tak mau ikut campur.

"Kenapa mau menetap paris? Apa kau mau meninggalkan mami? Kau benar2 tak suka dengan mami ya?'' Tanya anita kesal.

"Mi.. luna bisa jelaskan. Tapi hentikan dulu pukulan mami." Ucap luna menahan sakit.

Anita menghentikan pukulannya.

"Cepat jelaskan, jika tak masuk akal. Kau tak boleh pergi"

"Luna mau menetap disana, belajar disana dan bekerja disana!!" Jawab luna singkat.

"Kenapa tidak disini saja, mami masih bisa membiayai pendidikanmu" ucap anita kesal.

"Bukan begitu mi, luna kan sudah besar. Luna harus mandiri. Jika tinggal disini, luna pasti akan terus menyusahkan mami" jelas luna.

"Lalu bagaiaman dengan bram?" Pertanyaan anita sukses membuat luna terdiam sesaat.

Luna melirik menatap papinya.

"Ah.. sepertinya luna sudah tidak menyukai paman lagi, mungkin karena luna masih muda. Perasaan luna kepaman bisa hilang dengan mudahnya"

Anita terdiam sesaat dengan ucapan luna.

Tapi entah kenapa anita justru lega mendengar jawaban luna. Toh dari awal luna tak merestui hubungan mereka.

Dan hal itu juga bagus untuk luna yang masih muda. Banyak pria diluar sana yang masih jauh lebih baik dari bram.

"Lalu apa pamanmu tau, kau mau menetap disana?"

Luna menggelengkan kepalanya.

"Aku akan memberi taunya nanti malam, sekalian berpamitan" ucap luna sambil memijat lengannya nyeri karena pukulan maminya.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Mar 16, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

I LOVE YOU UNCLE- [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang