"Ayo pacaran denganku" tanya sam tiba2.
"Kau gila ya!!" tanya luna dengan tegasnya.
"Kau yang gila, aku juga tak mau pacaran denganmu. Aku hanya kesal dengan paman tercintamu itu. Jadi ayo pura2 pacaran denganku"
"Tidak mau, walau hanya pura2 tak ada untungnya untukku"
"Hahhh... kau harus sering2 pacaran, jika tak di pancing mana bisa tau pamanmu menyukaimu atau tidak. Kita bisa lihat apa dia cemburu denganmu atau tidak" bujuk sam.
Luna berfikir sejenak. Ada benarnya juga perkataan sam barusan.
"Oke!! Sebulan. Jika paman cemburu aku akan tetap mengejarnya jika tidak aku akan berhenti menyukainya" ucap luna yakin.
Sam tersenyum senang dengan bujuk rayunya pada luna.
"Oke, kalau begitu hari ini hari pertama. Ayo foto berdua" ajak sam pada luna.
Luna mengikuti sam yang ahli masalah seperti ini.
Di kantor
Bram tak bisa fokus bekerja. Ia mengacak rambutnya frustasi dengan kelakuannnya semalam pada luna.
Ponselnya bergetar.
Sebuah pemberitahuan inst*gram
Foto luna dan sam dengan caption "hari pertama".
Bram melotot kaget. Bukanya luna baru kemarin bilang suka padanya kenapa bisa pacaran dengan bocah ingusan seperti itu.
Hari pun berganti malam. Bram pulang dan memarkirkan mobilnya tapi pandangannya tertuju pada sebuah mobil sport putih di depan rumahnya.
Dengan langkah cepat bram masuk ke dalam, melihat luna dan sam tertawa menonton drama kesukaan luna.
"Kau disini" tanya bram malas.
"Ah.. iya, aku mampir ke tempat PACAR sebentar, PACARKU bilang dia takut sendirian. Jadi aku menemani PACARKU sambil menunggu om pulang" ucap sam penuh penegasan di kata PACAR.
Bram bersikap acuh dan masuk ke dalam kamarnya.
Luna menyubit paha sam
"Kenapa reaksinya seperti itu" bisik luna
Sam yang tak tau hanya mengangkat bahunya.
2 minggu kemudian.
Sam dan luna duduk di kafe depan sekolah.
Luna menghela nafas dengan cukup sering membuat sam bertanya2 apa yang terjadi dengan temannya itu.
"Kau kenapa?" Tanya sam sambil meminum es kopi miliknya.
"Aku mau putus"
Sam menghentikan kegiatan minumnya dan melirik ke luna dengan tajam.
"Kenapa tiba2 mau putus?".
"Kau bilang paman akan menyukaiku jika aku pura2 pacaran denganmu, tapi nyatanya dia sangat tidak peduli denganku, apa aku benar2 harus menyerah dengannya?" Tanya luna pada sam.
"Tunggu sebentar lagi, kenapa kau mudah sekali menyerah sih, luna yang kukenal tidak seperti ini" bujuk sam.
Seorang anak kecil tiba2 berlari kearah luna dan sam yang sedang berbincang.
Dengan menangis anak kecil itu meminta pertolongan pada luna.
"Kakak.. tolong mamaku" ucap anak kecil itu sambil menunjuk kearah toilet wanita.
Luna yang dimintai pertolongan langsung berlari kearah toilet diikuti sam sambil menggendong anak kecil itu.
Sam dan luna kaget melihat guru bahasanya yang pingsan di toilet.
Mereka dengan segera membawanya ke rumah sakit
Anak kecil digendongan luna terus saja menangis dengan keras.
Luna dan sam juga sama kuatirnya.
Seorang dokter keluar dan menanyakan dimana walinya.
"Adek, dimana ayahmu" tanya luna hati2.
"Hiks... tak ada, bima tak punya ayah" jawab anak lelaki itu sambil menangis
"Lalu kakek nenek atau saudara?" Tanya luna lagi
Bima hanya menggelengkan kepalanya.
Luna melirik kearah sam.
Luna dan sam yang masih sekolah tak bisa menjadi wali.
Hingga luna memutuskan menelpon bram.
"Hallo, paman. Bisakah kau datang kerumah sakit xx.. aku....." belum sempat luna selesai bicara sambungan bram sudah terputus.
"Kenapa?" Tanya sam melihat luna yang terheran heran.
"Dia menutup telponya" jawab luna
Luna dan sam duduk di depan ruang tunggu. Bima sudah mulai tenang dan tertidur di pangkuan luna.
Luna melihati bima dengan tatapan heran.
"Bukankah wajahnya tak asing" tanya luna pada sam.
Sam memandang wajah bima yang tertidur.
"Entahlah, sepertinya aku juga pernah melihatnya" jawab sam mengingat2.
Seorang pria yang tak asing dimata luna berlari kearahnya. Dia bram.
Dengan paniknya bram menuju kearah luna.
" kau tak apa" tanya bram sambil memeluk luna.
"A.. aku tak apa?" Ucap luna dengan hati2.
"Lalu kenapa kau dirumah sakit?" Tanya bram sambil melirik ke arah sam dengan tajam.
"Aku tak melakukan apapun" bela sam karena melihat tatapan bram yang curiga padanya.
" guruku ada di dalam, dokter bilang butuh wali tapi dia tak memiliki siapa2" ucap luna pada bram.
"Dimana dia?" Tanya bram.
Luna menunjuk sebuah ruangan yang berada tepat di depan mereka.
15 menit kemudian
Bram keluar dari ruangan, luna mengekori bram menanyakan bagaimana kondisi gurunya.
Bram berhenti tiba2 membuat luna menabrak punggung lebar milik pamannya.
"Aww..." lirih luna sambil memegangi dahinya.
Bram menghadap kearah luna, tapi ragu untuk bicara dengan luna.
"Apa guruku sakit parah?" Tanya luna pada bram.
Bram diam sejenak berfikir apa yang harus ia katakan pada luna.
"Gurumu perlu donor jantung?" Jawab bram.
" jantung? Apa jantungnya ada masalah" tanya luna penasaran.
"Dokter bilang, gurumu punya masalah jantung yang cukup serius"
Jawab bram membuat luna kaget."Lalu apa yang harus kita lakukan" tanya luna sambil melirik bima yang tidur di pangkuan sam. Luna kasihan pada bima yang akan jadi yatim piatu jika mamanya tak segera dapat donor jantung.
KAMU SEDANG MEMBACA
I LOVE YOU UNCLE- [End]
RomanceAku menyukai pamanku sendiri, tapi dia sama sekali tak menganggapku sebagai seorang wanita. Ia hanya menganggapku sebagai anak kecil dari putri kakaknya. 21+ Highest ranking #1-wattpad (15-21 februari 2021) #1- komedi (6 - 9 desember 2020) #1- sam (...