13

51.6K 1.4K 26
                                    

"Brengsek!!" Celetuk sam mendengar cerita dari luna.

"Apa perlu aku menemuinya dan menghajarnya" tanya sam pada luna.

"Tak perlu, aku akan berhenti menyukainya. Benar2 berhenti dan melepaskannya" lirih luna.

"Benar, kau harus berhenti menyukainya. Aku akan membantumu melupakannya" ucap sam sambil menenangkan luna, yang terus menangis.

***

Di rumah suasana sangat tegang.

Papi mami dan luna makan di meja makan, tapi tak ada suara sama sekali.

Mereka bertiga sibuk dengan pikiran dan ke khawatiran masing2.

Hingga suara pintu terbuka membuat mereka bertiga melirik ke arah sumber suara.

Masuklah bram dengan 2 tas besar di tangan kanan dan kirinya dan diikuti oleh alexa dan bima di blakangya.

"Kenapa dia disini" tanya mami dengan dinginnya.

"Mulai sekarang alexa akan tinggal di tempat ini" ucap bram yang tak kalah dinginnya.

Mami mulai muak dengan bram dan berjalan pergi ke kamar disusul papi yang mengekorinya pergi.

"Kakak" sapa bima sambil berlari ke arah luna yang masih duduk di tempatnya.

"Kakak, tinggal disini juga?"tanya bima dengan polosnya.

Luna bangkit dari duduknya dan perlahan melepaskan pelukan bima dengan pelan.

"Aku terlambat, aku akan berangkat sekolah" ucap luna pada bram.

Luna berjalan melewati bram dan alexa, tapi pandangan bram terus mengikuti arah luna yang mulai pergi menjauh.

"Benar begini, kau harus benci padaku dan mulai berhenti menyukainya" batin bram sambil melihat luna pergi.

Tanpa bram sadari alexa melihat tatapan bram saat melihat luna. Ada rasa khawatir saat melihat bram menatap wanita lain seperti itu. Tatapan bram pada luna sama seperti tatapannya dulu saat melihatnya.

"Sepertinya aku harus kembali ke tempat tinggalku saja" ucap alexa.

"Tidak, sampai apartemen kita jadi untuk sementara kau dan bima tinggal disini. Disini lebih aman dan juga dekat dengan rumah sakit, aku tak mau kejadian seperti kemarin terjadi lagi" tegas bram pada alexa.

Alexa hanya menganggukkan kepalanya mengikuti perintah bram.

Sedangkan luna duduk di halte bus. Beberapa kali bus datang tapi luna tak kunjung naik. Dengan tatapan kosong luna memikirkan apa yang harus dilakukannya sekarang.

Semua perasaan bercampur jadi satu.

Tin....tinnn....

Hingga Suara klakson mobil membuyarkan lamunan luna.

Luna melihat mobil sport putih yang sangat familiar didalam ingatannya.

Dia sam. Dan melambai menyuruh luna masuk ke mobil.

"Kau tak sekolah?" Tanya luna.

"Kau juga tak kesekolah" jawab sam santai.

"Memang kita mau kemana?" Tanya luna karena mereka sama2 tak ke sekolah.

"Kita akan pergi bermain" jawab sam lagi.

Mereka pergi ke taman bermain, tempat yang sangat luna suka. Mereka  tertawa dengan ceria, dan untuk sesaat luna tak memikirkan masalahnya.

Sam memang teman yang sangat mengerti luna. Sam selalu ada saat luna membutuhkan seseorang untuk bersandar walau hanya untuk sesaat saja.

Dan tak lupa mereka belanja ke pusat perbelanjaan. Dengan antusias mereka berkeliling berbelanja kesana kemari.

I LOVE YOU UNCLE- [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang