33

39.6K 1.4K 23
                                    


■■■■

"LUNA!!!!!" Teriak maminya sangat keras

"Sudah 2 jam dia bersiap2, kenapa tak selesai2. Apa dia mau pindah rumah? Dia hanya tinggal di luar untuk sementara" batin anita kesal putrinya tak keluar2.

Sebuah mobil sport hitam berhenti di depan rumah.

Anita tau dia siapa.

"Masukkan barangnya ke mobilku, aku akan mengantar kalian" ucap bram pada kakaknya.

Anita melirik adiknya yang tiba2 menawarkan bantuan.

"Kau kemana saja? Kenapa tak ada kabar selama sebulan?" Tanya anita pada adiknya

"Kerjalah.. memang apa lagi?" Jawab bram tak semangat sambil memasukkan barang2 milik luna

"Kemana alexa? Kenapa tak ikut juga?"

Bram berhenti sejenak dari aktivitasnya. Ia bingung harus mulai dari mana menceritakan masalahnya pada kakaknya.

Tapi belum sempat bram menjawab luna keluar dengan membawa lukisan besar membuat bram dan kakaknya menatap luna dengan heran.

"Kenapa kau membawanya juga?" Tanya anita pada putrinya.

Luna meletakkan lukisannya dengan hati2.

"Aku tidak bisa tidur jika tidak melihatnya" jawab luna dan tersadar ada bram juga disana.

"Oh.. paman disini juga?" Tanya luna pada bram.

"Iya, papimu menyuruhku membantumu pindahan." Jawab bram

"Lalu kenapa juga kau harus membawa lukisan itu?" Tanya bram lagi karena lukisan itu tidak kecil. Ukurannya cukup besar kira2 1,5x2m.

Luna melihat lukisan yang tertutup koran itu dengan tersenyum.

"Karena aku menyukainya, jadi lukisan ini harus kubawa kemanapun aku tinggal" jawab luna dengan penuh makna.

"Apa kau berniat tak pulang kesini lagi?" Tanya maminya kesal.

Luna memeluk maminya.

"Tentu saja aku akan sering kemari, tapi kan aku akan lebih banyak tinggal di luar. Jadi biar tak repot aku akan membawanya saja kesana. Toh jika aku tak disini tak bisa tidur kan ada mami" jawab luna dengan manjanya.

Anita kesal kenapa putrinya harus semanis itu. Ditambah lesung pipi nya yang cukup dalam membuatnya tampak mempesona. Anita kuatir bagaimana jika dia di goda cowok2 saat kuliah nanti. Ia tak mau luna bertemu orang yang tak baik.

"Sudah, ayo brangkat!! Aku ada kerjaan lagi nanti" potong bram.

25 menit kemudian

Mereka sampai di apartemen milik luna. Anita yang baru kali ìni melihat tempat tinggal luna berkeliling dan  merasa tak puas.

"Lun, apa kita cari tempat lain saja?" Tanya maminya pada luna.

"Kenapa? Disini dekat kampus dan murah" jawab luna sambil mulai mengeluarkan barang2nya.

Bram juga melihat sekeliling, ia juga berpendapat sama seperti kakaknya. Ia sudah terbiasa hidup mewah tak bisa membayangkan jika harus tinggal di tempat seperti itu.

Bram berjalan kearah jendela, ia mencoba membukanya tapi tak bisa2.

Dan

brak..

Jendelanya jatuh kelantai dasar, karena apartemen luna di lantai 4, jendela luna hancur tak berbentuk.

"Oh my god" teriak maminya kaget.

Bram melirik kearah kakaknya.

"Apa kita perlu membeli gedung ini, lalu meratakannya dan membuat rumah untuknya" ucap bram tiba2.

Luna melotot dengan ucapan pamannya. Ia tau jika ingin pamanya bisa melakukan itu.

"Benar, sana hubungi pemilik gedung ini" balas maminya juga.

Luna sudah 10 tahun lebih tinggal bersama mereka tapi tetap saja ia masih tak terbiasa

"Mami dan paman jangan macam2, jika kalian bertindak seperti itu. Aku akan keluar dari Kartu Keluarga" ancam luna.

"Kalau begitu, kita renovasi tempat ini saja. Kita bisa bongkar semuanya dan bangun kamar VVIP disini" ucap bram lagi.

Dan lagi2 sukses membuat luna melotot tak percaya dengan jalan pikiran pamannya.

Kenapa pamannya bisa berpikir hingga sejauh itu.

"Tak perlu, cukup ganti jendela itu dan tambah pengamanan saja. Aku tam mau hidup seperti itu. Aku mau hidup sederhana seperti kebanyakan orang" jawab luna sambil menatap maminya dan juga pamannya dengan tajam.

"Baiklah, tapi mami akan memasang beberapa cctv dan alarm jika terjadi sesuatu. Mami juga akan mempekerjakan orang mami sebagai penjaga apartemen ini? Bagaimana? Jika tak mau lebih baik pulang lagi saja" balas mami luna.

Luna mengembuskan nafasnya

"Baiklah" luna setuju dengan permintaan maminya

Bram juga setuju dengan perkataan kakaknya.

Setelah berdebat lama.

Akhirnya luna sendiri. Luna mulai membongkar barang2nya.

Luna membuka lukisannya.

Lukisan bunga baby breath,memang hanya bunga tapi makna dan kenangannya benar2 luar biasa membekas di hati lunà.

Luna berharap arti dari bunga itu juga kelak akan terjadi juga padanya.


Hallo, hanya mengingatkan saja.

Jangan lupa vote dan juga komennya ya. Apalagi kalau ada saran2 lebih bagus lagi 😅😅

Terima kasih sudah berkunjung 😍








I LOVE YOU UNCLE- [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang