2

83.4K 2.2K 13
                                    

Hari pun berganti malam.

Luna melihat dari balik jendela kamarnya. Bram belum pulang2.

Luna melihat jam pukul 11 malam. Luna tak bisa tidur kalau pamannya belum pulang.

"Apa ada sesuatu terjadi?, apa mobilnya mogok? Apa dia banyak kerjaan? Kenapa tidak mengabari? Apa dia menginap di rumah wanita?" Berbagai macam pertanyaan mulai memutar di kepala luna. Luna dengan gelisah mondar mandir di depan jendela.

Hingga suara mobil bram terdengar.

Dengan sigap luna berjalan turun untuk menyambut bram.

"Paman sudah pulang?" Tanya luna.
"Apa paman sudah makan? Perlu ku buatkan makanan?" Tanya luna sambil mencoba membawa tas milik bram

Bram menepis tangan luna.

"Sudah cukup" ucap bram menghentikan aktivitas luna.

"Apa?" Tanya luna

"Jangan ikut campur urusanku" jawab bram dingin.

"Apa paman habis minum alkohol? Mau ku buatkan teh madu" tanya luna khawatir dengan sikap bram.

"Kau hanya anak kecil, jadi jangan ikut campur dengan urusanku dan jangan menyukaiku" ucap bram tiba2.

"Deg"

Bagaimana pamannya bisa tau kalau ia menyukainya.

"Apa maksut paman" tanya luna

Bram menyengkram pundak luna

"Kau adalah anak dari kakakku, walaupun kau bukan anak kandung kakakku. Kau tetap keponakanku. Jadi  hilangkan perasaanmu padaku. Karena kau bukan tipeku" ucap bram dengan cengkraman yang makin kuat.

Membuat luna tanpa sadar meneteskan air matanya. Sakit di hatinya jauh lebih sakit dibanding dengan cengkraman bram.

Bram melihat luna meneteskan air matanya membuatnya sadar dan melepaskan cengkramannya.

Luna mengusap air matanya. Ah aku mulai mengantuk. Paman sebaiknya segera istirahat saja.

Luna mulai melangkah pergi kekamarnya. Sedangkan bram mengusap wajahnya dengan kasar.

"Apa aku keterlaluan kali ini" batin bram.

Malampun berganti pagi.

Luna turun dari kamarnya, bram melirik luna yang tampak biasa2 saja. Luna duduk di kursinya di samping bram. Ia mengambil roti dan mengolesinya dengan selai.

"Apa kau ada ujian lagi nanti" tanya mami luna.

"Iya, hari ini hari terakhir ujian"

"Benarkah? Kalau begitu mau piknik besok" tanya mami luna.

Luna sangat suka dengan piknik keluarga.

"Besok, aku akan les untuk ujian universitas. Jadi tidak bisa" ucap luna sambil memakan rotinya.

"Ahh.. benarkah" ucap mami luna melihat putrinya yang sepertinya sedang kesal memilih untuk tidak meneruskan percakapannya.

Luna selesai dengan makanannya.

" mi aku berangkat"

"Apa perlu diantar pamanmu" tanya mami nya menawarkan.

Bram melirik luna dengan penuh harap.

"Tidak perlu, pamankan sibuk. Jafi aku akan mengendarai mobilku sendiri" jawab luna sambil tersenyum dan mulai melangkah pergi.

Bram merasa tak enak karena tadi malam mengucapkan kata2 yang tak seharusnya ia ucapkan pada luna.

"Apa kalian bertengkar" tanya sinta.

"Tidak" jawab bram asal.

"Lalu kenapa dia marah?" Tanya sinta lagi.

"Entahlah".

I LOVE YOU UNCLE- [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang