9

59.7K 1.5K 4
                                    

Sinar matahari membuat luna terbangun dari tidurnya. Ia memegang kepalanya yang pusing dan perutnya yang terasa tak enak.

Luna berjalan ke ruang tamu tak ada siapapun, luna melihat meja makan sudah terisi beberapa makanan.

Luna mulai duduk dan menyeruput sup daging sapi membuat perutnya terasa lebih nyaman.

"Jika terus begini, bagaimana caraku berhenti menyukaimu" batin luna melihat perhatian dari bram.

Tok tok tok.

Pintu rumah luna berbunyi.

Luna berjalan kearah pintu dengan malas.

"Kau!! Kenapa datang kemari?" Tanya luna heran karena sam datang pagi2 kerumahnya.

"Lalu kenapa dengan sudut bibirmu itu? Kau habis berkelahi ya!!!" Tanya luna lagi tapi tak dihiraukan oleh sam. Sam sibuk masuk menerobos rumah luna dengan kesal.

Sam berjalan kearah sofa dan duduk disana dengan santai.

"Hei, apa kau habis berkelahi dengan kelas sebelah? Kau kan sudah dewasa, dewasalah sedikit, apa tak malu dengan umur" sindir luna sambil duduk berhadapan dengan sam.

"Huh.. ini ulah paman tercintamu! Gara2 kau aku babak belur, apa kau tau seberapa mahal wajahku ini"

Luna kaget

"Bagaimana bisa? Memang apa yang kau lakukan?" Tanya luna curiga dengan sam. Pasti sam yang berprilaku aneh2, tak mungkin pamannya melakukan tindakan seperti itu jika tidak ada yang memulainya dulu.

mendengar perkataan luna membuat sam tertawa tak percaya, kenapa paman dan ponakan bisa sama2 mencurigainya.

Flashback

Pintu kamar sam berbunyi, saat sam membukanya sam kaget dengan keadaan luna yang mabuk dan  datang ke tempatnya.

Luna menerobos kamar hotelnya. Luna tertawa ceria sambil bersikap manis kepada sam. Membuat sam ngeri dengan kelakuan luna yang seperti itu.

"Hei, kau habis minum ya? Apa terjadi sesuatu" tanya sam

Luna tertawa sambil berjalan duduk di kasur sam.

"Dia bilang dia tidak menyukaiku, katanya aku hanya anak kecil dan aku hanya keponakannya. Walau kita tak memiliki ikatan darah dia tetap menganggapku anak kecil. Dia menyuruhku berhenti menyukainya. Aku juga sudah berusaha tapi kenapa tak bisa? Kenapa rasanya sangat sakit sekali" tangis luna mulai pecah.

Sam melihat luna dengan iba. Sam memeluk luna menenangkannya. Tapi luna justru menangis dengan histeris.

Hoeekkk.....

Dan adegan mellow itu terhenti dengan luna yang mulai mengeluarkan isi perutnya tepat dipunggung sam.

Sam memejamkan matanya antara kasihan, kesal dan jijik dengan tingkah temannya itu. Bisa2nya di adegan seperti itu luna muntah tepat di punggungnya.

Sam bergegas berlari kekamar mandi.

Sam keluar kamar mandi dan melihat pakaian luna yang juga kotor. Sam menelpon pegawai hotel (wanita) untuk membantu luna. Tapi belum sempat menelpon luna bangun dan berjalan kearah lemari milik sam dan mengambil baju sam. Dengan santai luna melepas pakaian atasnya, tak menghiraukan ada sam disana.

Sedangkan sam bagaimanapun adalah seorang pria. Sam dengan segera berlari kekamar mandi. Sam tak mau mata sucinya tercemar oleh luna.

15 menit kemudian sam keluar kamar mandi. Akhirnya sam mandi lagi karena baunya yang terus menempel di tubuhnya.

Ponsel luna berdering.

Bertuliskan tanda hati warna merah di layar.

"Hallo?" Angkat sam dan mulai bertanya.

"Kau siapa? Dimana luna ?!!" Teriak orang di sebrang telpon.

"Luna ada dihotel xx..." jelas sam.

Tapi belum sempat sam menjelaskan apa yang terjadi sambungan sudah terputus.

8 menit kemudian.

Brak brak brak.

Pintu kamar sam digedor dengan brutal.

Saat sam membuka paman luna masuk kesana dengan amarah yang menggebu2.

Sam ingin menhelaskan apa yang terjadi tapi belum sempat sam menjelaskannya. Sebuah pukulan sudah mengenainya.

"Rupanya kau mulai menyukainya" batin sam dengan tingkah bram padanya.

Flashback end

Luna melongo malu dengan kelakuannya pada sam. Luna merasa ia sudah seperti binatang.

"Maaf" ucap luna malu dengan kelakuannya sendiri.

"Ayo pacaran denganku" ucap sam tiba2.

I LOVE YOU UNCLE- [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang