Luna menunggu bram di depan sekolah. Ia mengambil cermin kecil dari saku roknya.
Ia melihat cermin untuk merapikan penampilanya.
Tin...
Suara klakson mobil membuat luna sedikit kaget tapi detik berikutnya mulai tersenyum senang. Paman tercintanya sudah datang.
Dengan sigap luna masuk kemobil itu.
Mereka berada di sebuah restaurant ternama.
Luna terkagum dengan dekorasi tempat itu. Sangat cantik.
"Wah... dari mana paman tau tempat seperti ini?" Tanya luna
"Aku pernah meeting di tempat ini beberapa kali" jawab bram
Luna menganggukan kepalanya. Makananpun datang. Luna kesulitan memotong steak.
Bram yang melihat itu memberikan piringnya pada luna karena ia tau akan butuh waktu seharian menunggu luna selesai potong daging.
Luna yang mendapat perhatian seperti itu merasa sangat senang. Hingga Para pengunjung wanita menatap bram dengan tatapan cinta. Tentu saja itu membuat luna terbakar cemburu.
Luna
Luna memakan daging di hadapannya dengan kesal. Sedangkan yang ditatap makan dengan santainya.
Bahkan sesekali bram menyisir rambutnya keblakang. Membuat para wanita menatap bram dengan tatapan laparnya.
"Apa makanannya enak?" Tanya bram
"Iya... tapi.. besok jangan datang lagi kesini lagi" jawab luna
"Kenapa?" Tanya bram lagi2 dengan tatapan bingungnya.
"Disini banyak serangga" jawab luna sambil menatap para wanita dengan tatapan tajammnya.
Bram melihat arah pandangan luna yang mengarah pada sekumpulan wanita yang menatap bram.
Bram tersenyum kecil dengan ulah luna.
"Oke. Besok kita makan dirumah saja".
Luna mengangguk setuju dengan bram.
***
Sesampainya di rumah ponsel luna bergetar.
Bertuliskan nama mami di layar ponselnya.
"Iya mi?" Tanya luna ditelpon.
"...."
"Pergi lagi? Berapa lama lagi kali ini?"
"....."
"Ah.. baiklah. Jaga kesehatan mami dan papi disana" ucap luna lalu mematikan panggilan tersebut.
"Apa mamimu pergi lagi?" Tanya bram
"Iya, mami bilang ia ke jerman untuk menemani papi urusan bisnis"
"Brapa lama?"tanya bram
"Sebulan," jawab luna dengan lesu. Ia paling tidak suka sendirian di rumah.
Tapi detik berikutnya ia senang berarti hanya ia dan pamannya saja yang tinggal dirumah.
Ia tersenyum senang walau hanya membayangkannya saja.
Malampun mulai larut. Luna keluar kamarnya dan melihat pintu kamar pamannya terbuka sedikit.
Luna berjalan mendekat kearah pintu kamar pamannya dan mengintip dari balik pintu terlihat pamannya sambil memakai kacamata kerja sibuk dengan berbagai macam dokumennya.
Luna tersenyum membayangkan bagaimana kalau ia jadi istri pamannya. Ia pasti akan dengan setia menemani bram saat ia sibuk dengan kerjaannya dirumah.
"Ada apa lagi?" tanya bram sambil terus menatap beberapa dokumennya.
"Ah.. tidak, apa paman butuh kopi? Akan aku buatkan" ucap luna menawarkan dirinya membuat kopi. Sambil berjalan masuk ke kamar bram
"Tidak perlu,.. ini jam 11, kenapa tidak tidur" tanya bram
"Tidak bisa tidur, sepertinya aku punya imsonia" jawab luna asal, sambil duduk dan mulai berbaring di kasur milik bram.
Bram mengerutkan dahinya menatap luna yang tidur dikasurnya.
"Kenapa kau berbaring disana? Kalau mau tidur pergilah kemarmu" perintah bram
"Tidak mau, aku tidak bisa tidur sendirian. Jadi biarkan aku tidur disini sebentar. Ayolah paman!!" Rengek luna.
"Baiklah, terserah kamu saja" bram akhirnya mengalah. Semakin luna dilarang semakin aneh2 kelakuannya nanti.
Bram memutuskan melanjutkan pekerjaannya dan tanpa terasa waktu cepat berlalu.
Bram melirik jam sudah pukul 2 pagi. Ia mematikan laptopnya dan merapikan berkas2nya. Ia berbalik melihat luna yang tertidur pulas.
Bram mendekati luna yang tampak gelisah sambil mengepalkan tangannya.
Bram terlihat mengkerutkan keningnya kuatir.
"Apa kau bermimpi itu lagi" batin bram
KAMU SEDANG MEMBACA
I LOVE YOU UNCLE- [End]
RomanceAku menyukai pamanku sendiri, tapi dia sama sekali tak menganggapku sebagai seorang wanita. Ia hanya menganggapku sebagai anak kecil dari putri kakaknya. 21+ Highest ranking #1-wattpad (15-21 februari 2021) #1- komedi (6 - 9 desember 2020) #1- sam (...