7

65.5K 1.6K 8
                                    

Dari jauh bram melihat luna yang menangis. Dan matanya tertuju pada sam yang mencengkram bahu luna. Seketika itu pula rahan bram mulai mengeras. Dengan segera ia keluar dari mobilnya dan menghampiri sam dan luna.

"Apa yang kau lakukan?" Tanya bram dengan marah

Luna kaget melihat bram yang ada disana.

"Apa dia mendengarnya?" Batin luna.

Bram menarik luna mendekat kearahnya. Sambil matanya terus menuju kearah sam yang tampak sangat kesal karena luna yang diam saja selama ini.

"Kau kenapa menangis di jalan? Apa dia mengganggumu?" Tanya bram pada luna, tapi tatapannya pada sam

"Paman, tidak seperti itu. Tadi aku tidak sengaja merusak laptop milik sam. Dan sam marah karena itu. Paman tidak perlu kuatir. Aku akan mengurusnya sendiri" jawab luna dengan asal2an.
Sedangkan sam tersenyum tak percaya dengan alasan luna barusan.

"Kau sebutkan saja, merknya. Aku akan menggantinya dengan yang keluaran terbaru" tanya bram

"Tak perlu, aku bisa membelinya sendiri" jawab sam sinis dan mulai berjalan pergi meninggalkan bram dan luna.

Sesampainya di rumah bram memberikan kotak tisu pada luna.

"Apa karena itu kalian bertengkar di jalan?" Tanya bram lagi.

Luna menganggukkan kepalanya.

"Anggap saja seperti itu. Apa kau sudah makan? Perlu ku pesankan makanan dari luar?" Tanya bram

"Em.. aku sedang diet, jadi pesan 2 hamburger dan 5 kaleng minuman soda saja" jawab luna yakin.

Bram mengerutkan dahinya.

"Makanan seperti ini, diet dari mananya?" Tanya bram ikut kesal dengan ponakannya ini.

"Maksutnya aku akan diet besok saja, hari ini tak jadi dietnya"jawab luna sambil cengengesan.

***

Hari pun berganti, luna bangun dari tidurnya pagi2 sekali. Ia membuatkan roti panggang untuk bram.

Karena hari ini hari minggu, luna bisa sedikit lebih santai.

Bram keluar dari kamarnya dan melihat roti panggang di meja makan.

"Ada acara apa kau buat sarapan pagi2 seperti ini?" Tanya bram curiga.

"Aku bangun kepagian karena lapar, jadi aku buat sarapan sekalian" jawab luna sambil tersenyum

Bram memakan roti panggangnya dan lumayan enak. Bram makan sambil melihat tabnya.

"Ini hari minggu, apa paman akan bekerja juga dirumah?" Tanya luna tak nyaman karena bram terus saja bekerja.

Bram meletakkan tabnya dan mulai makan dengan tenang

"Paman, aku ada tugas umtuk menulis pengalaman ke taman hiburan"

"Lalu" tanya bram

"Antar aku kesana" ucap luna tiba2.

"Tidak mau, kau pergi saja dengan temanmu!"

"Aku juga mau seprti itu, tapi aku kan tak punya teman. Sam juga sedang marah denganku" rengek luna pada bram

Bram melirik luna sekilas

"Baiklah!! Tapi hanya sejam saja, tidak lebih" ucap bram pada luna.

Mereka sampai di taman hiburan.

Luna tampak sangat senang, sedangkan bram tampak lelah karena mengikuti luna kesana kemari.

"Apa dia tidak lelah??" Batin bram melihat luna yang semangat pergi kesana kemari.

Bram melirik jam ditangan kirinya.

5 menit lagi. Ucapnya pada luna.

"Paman, ayo naik bianglala sekali"ajak luna pada bram

"Tidak"

"Ayolah paman, hanya sekali. Setelah itu kita bisa pulang" rengek luna pada bram.

"Baiklah. Hanya sekali, lalu kita pulang" tegas bram.

Mereka naik bianglala. Luna tampak takjub melihat pemandangan dari atas. Sedangkan bram sibuk melihat kearah lain.

Luna melirik kearah bram yang juga melihat pemandangan di bawahnya.

Dengan ragu2 luna mulai membuka suara.

"Paman, itu... ada yang aku ingin katakan!!" Ucap luna dengan hati2.

"Apa!!" Tanya bram pada luna.

"Sebenarnya aku menyukai paman!" Jawab luna dengan yakin.

"..." bram terdiam kaku mendengar perkataan ponakannya itu.

"Aku sudah lama menyukai paman, saat makan, tidur, senang atau sedih hanya paman yang selalu muncul di pikiranku. Apa paman juga menyukaiku?" Tanya luna.

"Aku menyukaimu.., tapi hanya sebatas ponakan saja. Dan kau bukan tipeku" jawab bram dengan tegas.

"Lalu seperti apa tipe paman? pintar, penurut, manis atau sexy? Aku bisa mengejutkan paman setiap hari" tanya luna lagi

"Bukan itu, kau masih kecil dan aku sudah tua. Lalu kau putri kakakku, walaupun kau putri angkatnya kau tetap keponakanku. Kita tak mungkin bersama. Apa kau paham!!"jelas bram pada luna.

Luna mulai berkaca2. Dan tanpa terasa bianglala itu sudah berhenti. Bram turun duluan dan diikuti luna di blakangnya.

"Aku akan membujuk mami agar dia merestui kita" ucap luna yang tetap tidak menyerah.

"Luna!! Sudah berapa kali ku bilang, kau bukan tipeku dan lagi kau keponakanku. Mau mamimu setuju atau tidak itu tetap tidak benar!!" Jelas bram dengan nada tinggi.

"Kau pulanglah sendiri naik taxi, aku akan kekantor" ucap bram yang mulai pergi meninggalkan luna sendiri.

Tanpa terasa air mata luna mulai jatuh. Luna menangis sejadi2nya tak peduli pandangan orang padanya.





I LOVE YOU UNCLE- [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang