Luna pulang ke rumahnya dengan mata sembab membuat maminya kuatir.
"Luna? Kenapa kau menangis? Apa yang terjadi" ucap maminya panik.
"...."luna tidak menjawab hanya memandang maminya dalam diam sambil berfikir jauh kedepan.
"Aku... datang bulan. Aku akan pergi kekamar saja" ucap luna bergegas menuju kamar membuat maminya kuatir.
Dikamar luna mencari buku tabungannya, hanya ada 47 jt. Uang di tabungannya tidak cukup untuk membuat ayahnya pergi dari hidupnya.
Tak mungkin luna meminta papi mami apalagi bram yang sedang menjauhinya.
"Sam,... " luna mendapatkan ide ia akan meminjam dari sam.
Luna mengambil hpnya dan bergegas menelpon sam.
"Hallo!! Sam"
"Ada apa?" Tanya sam
"Bisa aku meminjam uangmu, aku janji akan mengembalikannya bulan depan" tanya luna dengan hati2.
"Berapa yang kau butuhkan?" Tanya sam.
"53 jt, tapi jika.... hallo, sam???!!" Tanya luna karena sam memutus telponnya dengan tiba2.
Drttt..
Ponsel luna berdering.
Pemberitahuan bahwa ada saldo masuk senilai 100 jt di rekeningnya.
Drrttt..
Ponselnya berdering lagi.
"Kau tak perlu buru2 mengembalikanya" ucap sam di pesan singkatnya.
Luna menangis terharu. Karena sam langsung meminjaminya uang yang sangat banyak menurutnya tanpa bertanya untuk apa uang itu.
Luna benar2 beruntung memiliki teman seperti sam.
Keesokan harinya
Luna menunggu ayahnya di cafe XX tepat pukul 7 malam.
Ayahnya datang dengan membawa pakaian serba hitam.
Sambil tertawa dengan senang, ia ingin memeluk luna tapi luna menahannya.
"Tak perlu berlebihan" ucap luna sinis.
"Berlebihan, kau putriku? Dimananya yang berlebihan? Apa kau membawa uangnya?"
Luna mengeluarkan amplop coklat berisikan uang tunai didalamnya.
"Ini terakhir kalinya dan jauhi keluargaku" ucap luna menantang
"Haha.. terakhir, apa menurutmu uang segini cukup untuk membelimu? Aku tidak membesarkanmu hanya bernilai 100 jt"ucapnya membuat luna marah karena dianggap sebagai sebuah barang dan mulai ingin mengantongi amblop itu tapi di tahan oleh luna.
"Apa yang kau lakukan!!" Ucap ayahnya dingin.
"Aku berubah pikiran, setelah kau pikirkan. Kau tak layak mendapat uang ini. Kau hanya sampah yang tak layak mendapat sepeserpun dari orang2 baik seperti mereka" ucap luna dingin.
"Dan juga, jika kau melakukan sesuatu yang membahayakan mereka aku akan menghabisimu" ucap luna sambil memasukan amplop coklatnya ke tasnya dan berjalan pergi meninggalkan ayahnya yang tampak sangat marah dengan ucapan luna
Luna berjalan keluar dengan lemas, walau luna bicara seperti itu. Tapi dia tetap ayah kandungnya,
Luna memegangi dadanya yang terasa sakit.
Pandanganya tertuju pada orang didepannya yang sangat familiar dimata luna
"Samm!!" Lirih luna dengan tanpa sadar masih memegangi dadanya yang sakit
Sam mendekati luna dan memeluknya dengan tiba2.
"Apa yang kau lakukan?" Tanya luna.
"Kenapa kau tak bilang, jika ayah kandungmu keluar dari penjara?" Tanya sam kuatir.
"Apa kau melihatnya" tanya luna
"Aku menyuruh orangku mengikutimu? Kenapa kau menemuinya sendiri? Apa papi mamimu tau? Bagaimana dengan paman tercintamu?" Tanya sam pada luna membuat luna bingung apa yang harus ia jawab.
"Mereka tidak tau, ini masalahku. Aku akan mengurusnya sendiri" jawab luna
"Kalau begitu biarkan aku menyuruh orangku mengawasi tempat tinggalmu" ucap sam.
Luna mengangguk menyetujui sam. bagaimanapun luna butuh bantuan sam.
***
3 hari kemudian.
Semua tampak aman terkendali. Tapi itu justru membuat luna khawatir. Karena terlalu tenang.
Luna menyalakan tvnya, dan munculah berita penusukan bram sanjaya yang tak lain adalah paman tercinta luna.
Ponsel luna berdering. Maminya menelpon
"...."
"Kirimkan aku lokasinya" luna menutup telponnya dan bergegas kerumah sakit.
Di rumah sakit semua anggota keluarga berada di ruang ICU.
Luna melihat pakaian alexa penuh dengan darah membuat luna menghentikan langkahnya.
"Apa ini ulah ayahnya?" Batin luna.
"Mami?" Ucap luna sambil memeluk maminya yang menangis tersedu2.
"Lun, bram. Bagaimana kalau sesuatu terjadi pada bram!"
Luna menenangkan maminya.
"Paman, orang yang sangat kuat mi. Mami harus yakin kalau paman bisa melewati masa2 kritis'' ucap luna menenangkan maminya
"Aku tak akan melepaskanmu jika sesuatu terjadi denganya" batin luna.
Mereka semua menunggu didepan ruang ICu. Mami tampak tertidur di samping papinya. Sedangkan alexa menunggu bram dengan paniknya..
Dan tanpa terasa 8 jam telah berlalu. Semua orang tampak sangat lelah.
Hingga suara pintu terbuka membuat semua oranf kembali terjaga.
"Dimana walinya?" Tanya dokter.
"Saya kakaknya? Bagaiamana adik saya?"
"Operasinya sukses, untung saja pasien bisa bertahan melewati masa2 kritisnya, sebentar lagi dia akan dibawa di ruang rawat, jadi mohon untuk tidak membuat gaduh.
Mami mendekat kearah alexa dengan marah.
Plakk...
Sebuah tamparan mendarat tepat di pipi kiri alexa meninggalkan bekas merah disana.
Hallo semua...
Terima kasih sudah berkunjung,
Jangan lupa kirim masukan untuk penulis amatiran ini ya!! 😥😥
Trimakasih sudah berkunjung 😁😁
KAMU SEDANG MEMBACA
I LOVE YOU UNCLE- [End]
RomanceAku menyukai pamanku sendiri, tapi dia sama sekali tak menganggapku sebagai seorang wanita. Ia hanya menganggapku sebagai anak kecil dari putri kakaknya. 21+ Highest ranking #1-wattpad (15-21 februari 2021) #1- komedi (6 - 9 desember 2020) #1- sam (...