2 hari kemudian
Bram bekerja seperti biasa, sekretaris sekaligus sahabatnya alex memberikan sebuah amplop coklat pada bram.
"Ini informasi tentang guru keponakanmu?Tapi kau jangan kaget saat melihat isinya."
"Kenapa aku harus kaget" ucap bram santai.
Bram mulai membaca semua isi dari amplop coklat itu.
Isinya data mengenai mantan pacarnya yang lama tak pernah bertemu. Alexa
"Apa alexa ini sama dengan alexa yang aku kenal?" Tanya bram pada alex.
"Sayangnya iya, wah.. dunia memang benar2 sempit. Bagaimana bisa kalian bertemu dengan cara seperti ini" tanya alex pada bram.
Bram tanpa sadar meremas data2 pemberian alex dan mulai berjalan keluar dengan tergesa2.
Bram melajukan mobilnya dengan kencang agar ia bisa segera bertemu dengan alexa.
Di rumah sakit, luna dan sam ada disana. Luna tak tega meninggalkan bima disana sendiri, akhirnya mereka membantu menjaga bima sampai pengasuhnya menjemputnya.
Beberapa menit kemudian pengasuh bima datang dan menjemputnya untuk sekolah.
"Kau sekolah saja yang benar, mamamu akan kakak jaga. Jadi jangan kuatir. Oke!!" Ucap luna dengan lembut.
"Iya kak. Dadahh..." lambai bima pergi sekolah dengan pengasuhnya.
Setelah selesai mengantar mereka berjalan kearah kafetaria yang terletak di lantai bawah.
"Wohhh... kau bisa juga merawat anak kecil" ucap sam yang masih tak percaya dibalik sikap temannya yang kadang berprilaku abnormal bisa juga merawat anak kecil.
"Enak aja abnormal. Kau yang abnormal" ucap luna dengan kesal. Tapi detik kemudian pandangannya tertuju pada sesosok pria yang ia kenal. Dia bram.
"Ohh.. kenapa paman disi...." belum sempat luna selesai bicara bram sudah berlari melewatinya.
Bram berlari terus tak menghiraukan adanya luna disana.
Luna memgejar bram diikuti sam di belakang luna.
Bram berada tepat di depan alexa sekarang.
"Kau. Kenapa kemari" tanya alexa heran dengan keberadaan bram.
Bram tak menjawabnya, bram berlari kearah alexa dan memeluknya dengan erat.
Luna melihat itu, luna kaget dengan apa yang dilakukan pamannya pada gurunya.
***
Bram memeluk alexa dengan kuatnya. Kenapa bram baru tau penyakit alexa sekarang, dan beberapa tahun ini ia habiskan untuk membenci alexa. Bram tak tau apa yang di hadapi alexa beberapa tahun blakangan ini.
"Bram,... bagaimana kau bisa..?" Tanya alexa dengan lirihnya.
"Maafkan aku, aku tidak tau memgenai penyakitmu dan hanya sibuk membencimu saja. Aku benar2 minta maaf sa" lirih bram dengan mengeratkan pelukannya.
Alexa berusaha melepaskan pelukanya dari bram.
"Kau sudah benar harus membenciku, aku memang orang seperti itu bram" ucap alexa.
"Tidak sa, kau adalah wanita satu2nya untukku sa" jawab bram dengan tegas tanpa tau kalau ada mata lain yang ikut memperhatikan mereka dari jauh.
***
Sam membawa 2 kaleng soda warna hijau, dan memberikan salah satunya untuk luna.
"Kau tak apa?" Tanya sam sambil membukakan kaleng sodanya.
"Hmm.. iya" jawab luna dengan lirihnya.
Melihat luna seperti itu, sam bingung apa yang harus dilakukannya. Sam benar2 tidak tau apa yang harus dilakukannya.
Ponsel luna berdering, bertuliskan MAMI di layar ponsel luna.
"Halo mi"
"...."
"Ah.. benarkah? Kenapa cepat sekali?" Tanya luna.
"...."
"Oke2. Hati2 mi. Daahhhh" jawab luna kemudian menutupnya.
"Kenapa?" Tanya sam.
"Mami pulang hari ini, mungkin besok pagi sampai" jawab luna sambil memainkan ponselnya. Hingga aktivitasnya terhenti.
"Kenapa lagi?" Tanya sam lagi karena melihat luna sedikit kaget.
"Tak ada apa2" jawab luna di mulut tapi beda di hati. Pikiranya sekarang sibuk mengingat bima yang sangat mirip dengan bram. Atau jangan2 bima anak pamannya dengan gurunya.
.....
KAMU SEDANG MEMBACA
I LOVE YOU UNCLE- [End]
RomanceAku menyukai pamanku sendiri, tapi dia sama sekali tak menganggapku sebagai seorang wanita. Ia hanya menganggapku sebagai anak kecil dari putri kakaknya. 21+ Highest ranking #1-wattpad (15-21 februari 2021) #1- komedi (6 - 9 desember 2020) #1- sam (...