34

38.1K 1.2K 11
                                    


Sambil ditemani teh hangat, luna melihat2 lowongan pekerjaan yang cocok untuknya.

Tapi dia tak tertarik dengan pekerjaan yang di tawarkan.

"Hm... kenapa tak ada yang cocok?" Gumam luna.

Krukkk

Perutnya tiba2 bunyi, biasanya di rumah jika lapar ada yang menyediakan. Tapi sekarang ia harus melakukannya sendiri.

Luna melihat kearah jendela, di luar hujannya cukup deras.

"Apa aku pesan makanan saja?" Batin luna sambil melihat kearah luar.

***

Beberapa menit kemudian sambil memegang payung kuning, luna berjalan di bawah rintikan hujan.

Ia tak jadi memesan makanan.

Drttt...

Ponsel luna bergetar, luna memutar bola matanya pelan.

"Hallo? Kau sedang apa lun?" Tanya maminya.

"Lagi cari makan mi? Kenapa?" Tanya luna.

"Loh, kenapa tidak pesan antar saja? Kan lebih praktis?"

"Nggak mi, kasihan tukang antarnya. Kan lagi hujan" jawab luna polos

"Astaga lun, kan itu pekerjaannya. Besok2 pesan antar saja. Atau mami perlu mengirim pembantu kesana?" Tawar maminya yang dengan cepat langsung di tolak oleh luna.

"Nggak perlu mi, luna bisa sendiri kok" tolak luna.

"Oke2. Kalau udah, cepetan pulang. Di luar hujan"

"Iya mi, daaaaaa...." ucap luna dan mematikan ponselnya.

Luna melihat didepan ada toko sembako. Hujan2 ia jadi ingin makan mie rebus. Sudah lama ia tak merasakan makanan ber MSG.

Bagai anak kecil luna berlari kecil masuk kedalam toko.

Sambil menikmati hujan di luar, ia menyeruput mie nya.

"Emm... aku hidup lagi" ucap luna sambil tersenyum lebar.

Tapi entah kenapa ia merasa tak nyaman disana, bukannya makanannya tak enak. Tapi ia ditatap seorang pria dewasa dari arah luar.

Sambil hujan2, pria itu tetap menatapnya.

Luna merasa risih terus ditatap seperti itu.

Hingga tiba2 segerombol pria membawanya pergi.

"Mereka temannya?" Batin luna karena melihat temannya seperti bukan orang baik2.

Luna tak peduli, karena itu bukan urusannya. Ia lebih memilih menghabiskan mienya saja.

Dengan perut kenyang luna keluar, ia melihat kearah langit.

"Sudah terang?" Batin luna.

Buk buķk

Suara aneh terdengar di telinga luna, suara yang menggangu pendengarannya.

Ia menuju kearah sumber suara.

Luna melihat kearah gang.

Matanya melotot.

Luna melihat seorang pria dipukuli oleh beberapa orang.

"Dia pria itu?" Gumam luna melihat wajah yang familiar di matanya.

Pria itu dipukuli habis2an.

"Kenapa tak melawan sih?" Ucap luna sambil sembunyi.

Luna tak mungkin memanggil polisi, bisa2 pria itu habis dahulu sebelum polisi datang. Dan ia juga tidak bisa tiba2 kesana dan melawan beberapa pria besar itu.

I LOVE YOU UNCLE- [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang