Special Part 8

1.4K 108 31
                                    

"Shit! Ini terkunci"

"Berbaliklah dan ambil jalur kanan. Ada pintu terbuka disana" Haju memandunya lewat alat komunikasi di telinga.

"Sebelah sini?"

"Ya, cukup lurus sampai kau menemukan loker disamping kirinya"

Kevin menunduk menyembunyikan wajah. Jangkauan kamera pengawas membuatnya lebih merasa waswas dibanding penjaga sekolah, sebab sebelum mereka muncul, lampu senter akan terlihat lebih dulu dan ia bisa cepat cepat bersembunyi.

"Tidak ada loker disini. Kau yakin melihatnya dengan benar?"

"Yeah. I can see everything from here. Yak, ada penjaga dibelakangmu"

Kevin berbalik memasuki sebuah ruang lab dan berjongkok dibawah kaca. Ia menunggu hingga lampu senter bersama pemegangnya itu melewati ruangan.

"Alright, clear. He turns left"

"Copy that"

Dret! Dret!

"What was that sound, Kev?"

"It's my mom. I'll take the short cut"

"Short cut? We don't have a short cut. Yang tadi kukatakan adalah satu satunya akses terbuka saat ini"

"Aku tidak punya banyak waktu sebelum orang tuaku menyadarinya. Tenanglah, ini hanya satu kali loncatan"

"Loncatan? Yak! Jangan bilang kau akan melompat dari pohon besar disamping ruang musik. Suara tubrukannya bisa terdengar"

"Cukup beritahu aku kapan lorongnya kosong. Aku akan melompat saat itu juga"

"I suggest you go back to the east-wing."

"Too late. I'm already up here"

"Seriously? Ugh" Haju terdengar kesal.

"Trust me"

"But on my count, ready?"

"I'm listening"

"Okay. Three!"

"Wait, what?"

"Go, jump!"

"I thought... Tck"

Krek!

"Ah! Shit!"

"What? What's wrong? Did you fall?"

"Just a scrach"

"Huh, poor you mommy's boy"

"Shut up"

"Bibi akan menyadarinya dengan sangat cepat"

"Tidak perlu mengingatkanku akan sewaspada apa ibuku terhadapku akan semua hal"

"Of course, all parents love their kids"

Breath Of YearningTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang