Plak!
Seohyun kembali meringis ketika menerima tamparan keras dari JuRi. Seolah tengah kerasukan, setiap ayunan tangannya selalu dilandasi kebencian tak terkira yang hanya dapat diredam ketika menyentuh sasaran.
"Apa salahku padamu?"
"Kau berani bertanya? Setelah semua yang kau lakukan kau masih pura pura tidak tahu?!"
"Akh" Rambut panjang indahnya yang terurai kini berakhir dalam cengkraman kuat yang tak memberi ruang sedikipun.
"Kau pikir kau bisa merebut semuanya dariku? Teruslah bermimpi, dasar bodoh"
"Aku tidak merasa merebut apapun darimu, jadi percuma saja kau melampiaskan kebecianmu padaku. Aku hanya menjalani kehidupanku tanpa ingin mengganggu milik orang lain"
"Kalau begitu harusnya kau bercerai saja! Begitu ada kesempatan untuk berpisah kau malah melawan dan bersikeras menolak. Harusnya kau sadar bahwa keberadaanmu hanyalah benalu dalam hidupnya"
"Apa hakmu menilai rumah tanggaku? Ini pernikahanku dan dia adalah suamiku. Kami sama sama berusaha untuk menerima keadaan masing masing, setidaknya itu hal yang patut dilakukan dibanding menyandingkan diri sendiri dengan orang lain"
"Kau..."
"Jika kau melakukan ini untuk membuatku minta maaf padamu, maka jawabanku tetap sama. Aku tidak merasa salah padamu jadi sampai kapanpun aku tidak akan minta maaf"
JuRi menggepalkan tangan penuh amarah. Dia menelan mentah mentah perkataan itu tanpa menyadari bahwa pemiliknya justru hanya mencoba menutupi ketakutan yang telah nampak dari getaran tangannya yang terikat di belakang.
"Jika jadi dirimu aku akan langsung mengerti posisiku saat rencanaku gagal. Saat itu kau sengaja memintanya menemuimu lalu kau menyatakan perasaanmu tapi dia malah menolak lalu meninggalkanmu"
"Tutup mulutmu!!"
"Dia datang padaku. Suamiku tetap memilihku terlepas dari perlakuannya selama ini padaku. Aku mengerti kondisinya, aku mengerti apa yang dia rasakan. Hal diantara kami, semua terjalin seiring waktu tanpa adanya paksaan seperti yang kau lakukan"
"Kau terlalu banyak bicara"
"Ahn JuRi-ssi, kau punya pekerjaan dan kehidupan yang diinginkan oleh orang banyak, bukankah itu sudah lebih dari cukup membantumu menemukan laki laki yang juga pasti punya perasaan yang sama denganmu?"
"Yak" JuRi mencengkram rahang Seohyun. "Jika mereka menginginkanku tapi aku sebaliknya, memangnya kau mau apa? Kau pun tidak punya hak mengatur kehendak orang lain jadi diamlah. Jangan berlagak pintar hanya karena kau punya semuanya"
"Aku tidak bermaksud begitu. Aku hanya ingin membantumu menyudahi semua ini, menyudahi obsesimu yang justru mengarah pada hal yang salah"
"Jadi menurutmu ini salah? Perjuanganku dimatamu salah?"
"Sadarlah jika ini kekerasan. Lebih baik kau segera berhenti sebelum..."
"Sebelum apa?!"
Plak!
"Kau mau melapor pada polisi setelah keluar darisini hah? Kau tidak akan bisa keluar dalam keadaan utuh jika begitu"
Seohyun menggeleng. "Aku... akh"
JuRi kembali menarik rambutnya kuat. "Kau tau apa yang kudengar? Orang orang di stasiun tv terus memuji kecantikanmu, kebaikanmu, otakmu. Tapi bagaimana jika salah satunya tidak ada lagi? Menurutmu semua akan tetap sama?"
"Pada dasarnya kau akan kehilangan fondasi jika kau menyakiti orang lain hanya karena pendapat mereka"
"Aku bicara mengenai pernikahanmu yang sangat kau jaga ini. Jika aku membuat wajah ini rusak, apa Kyuhyun akan tetap memilihmu atau menceraikanmu, aku sangat penasaran"
KAMU SEDANG MEMBACA
Breath Of Yearning
RomanceAkibat pertemuan tidak disengaja di gereja saat itu, Seohyun dan Kyuhyun dihadapkan pada hal yang lebih serius dimulai dari ikatan pernikahan mereka yang terusulkan secara tiba tiba oleh kedua pihak keluarga. Kyuhyun merupakan sosok misterius yang s...