Akibat pertemuan tidak disengaja di gereja saat itu, Seohyun dan Kyuhyun dihadapkan pada hal yang lebih serius dimulai dari ikatan pernikahan mereka yang terusulkan secara tiba tiba oleh kedua pihak keluarga.
Kyuhyun merupakan sosok misterius yang s...
"Hai" Sapa seorang wanita yang berdiri diambang pintu. "Apa aku mengganggumu?"
Kyuhyun mengangkat wajahnya dari lembaran kertas di atas meja. "Kau bilang jam makan siang"
"Ya, dan untungnya siaran berakhir lebih cepat dari yang diperhitungkan. Publik sedang ramai dengan pemilihan calon presiden tahun ini. Kampanye jauh lebih membawa keuntungan bagi stasiun tv"
"Duduk dan tunggulah disana. Aku harus menyelesaikan ini terlebih dahulu"
"Sure"
Ahn JuRi memilih menduduki sofa diantara rak buku serta jendela yang kesannya sangat santai dibanding putaran sofa di tengah ruangan yang lebih ditujukan kepada para tamu yang datang.
"Kulihat kau sudah punya bekal, padahal aku mau mengajakmu makan diluar" Tatapan matanya terarah pada kotak hitam di atas meja kecil disampingnya.
"Aku tidak pernah membawa bekal"
"Lalu ini? Keberatan jika kubuka?"
Pria tampan itu tak memberi tanggapan karena kesibukannya yang selalu membuatnya mengacuhkan segala hal.
"Sepertinya ini dari istrimu"
Dan setelah mendengar sebutan barusan maka kali ini menjadi pengecualian, Kyuhyun teralihkan dari dunia kerjanya yang sangat menyita waktu tersebut.
"Dia membuatkan... Ouh!"
Sret! Tanpa adanya angin bahkan belum tersentuh sama sekali, seluruh isinya tiba tiba saja sudah berhamburan di lantai.
"Maaf, aku tidak sengaja. Letaknya sangat dipinggir dan ketika kuangkat tutupnya, kotaknya malah jatuh"
"Alan" Kyuhyun menghubungi sekretarisnya. "Tolong panggilkan petugas kebersihan ke dalam ruanganku"
"Nde"
"Sekali lagi maaf sudah mengotori ruanganmu" Sesal Juri. "Bahkan sekarang kau tidak punya bekal lagi"
"Sudahlah, lupakan saja"
"Tidak, ini salahku mana mungkin aku akan melupakan" Wanita itu tersenyum dan menarik lengan kekarnya. "Ayo, ada tempat makan yang enak di dekat sini. Aku akan mentraktirmu sebagai permintaan maaf"
"Tidak perlu. Aku masih sibuk disini" Tolak Kyuhyun.
"Hei, kau bilang kau akan meluangkan waktu untuk memberi pemikiranmu mengenai bukuku"
"Aku bisa lakukan disini"
"Dengan perut kosong? Ayolah, aku tau kau tipe yang jika sibuk akan melupakan segalanya bahkan makan sekalipun"
"...."
"Tolong, aku sangat butuh bantuanmu sebelum menerbitkannya. Kau sangat kritis dalam membaca sesuatu"
"Satu jam"
"Ya, tentu. Itu lebih dari cukup" Juri segera menggandeng lengannya. "Ayo"
*•*•*•*•*•*•*•*•*•*•*•*•*•*•*
Seohyun menutup pintu dengan pelan lalu menyandarinya dalam tatapan kosong ke segala penjuru ruangannya.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.