Breath Of Yearning

22

Semakin lama semakin juga dirinya mengakui bahwa keputusan untuk mengacuhkan gangguan dikala tidur kini adalah kesalahan.

Seohyun terus terusan mengusik sampai akhirnya dia pun membuka mata menampakkan tatapan dingin yang selalu membuat semua orang ketakutan.

"Selamat pagi"

Senyum manis yang tulus diberikan sang istri malah membuat mood paginya berantakan.

"Tck" Kyuhyun tidak menyahut dan malah membalikkan tubuhnya.

"Kamu masih mengantuk? Ini sudah pukul 6 pagi, kita sedikit terlambat bangun"

"Berhenti menyentuh wajahku"

"Umm" Bukannya berhenti, Seohyun malah semakin menjadi dengan menaiki dan meletakkan dagunya di atas bahu lebar tersebut. "Kyu"

"Berisik"

"Biarkan aku mencukurnya ya, mereka sudah tumbuh sekecil ini"

Pergerakan ringan dari jemari lentik itu pada sekitaran wajah tampannya telah berlangsung sejak beberapa saat sebelumnya, sentuhan awal yang mengusiknya tanpa henti.

"Tidak"

"Kali ini saja"

"Tidak"

"Kalau begitu artinya kamu mau mencoba style baru? Aku tidak keberatan kamu punya rambut tipis disini dan disini" Seohyun menyentuh bagian atas bibir dan sekitaran rahang milik suaminya. "Kamu akan terlihat semakin gagah"

"Berhenti bicara padaku"

"Then let me do it"

"...."

"Kyu"

"...."

"Kyu"

Seohyun menghela nafas kecewa. Tatapannya terus terarah pada sisi samping dari wajah tampan yang kini menutup mata saat tangannya menuju ke tengah tengah celana pendek yang digunakan sang suami.

"Mesum mu tidak ada artinya" Kyuhyun menangkap tangan istrinya. "Jangan menggangguku"

"Tapi kamu biasanya padaku lebih dari ini. Saat aku tidur kamu akan tiba tiba.."

Bangunnya pria tampan itu untuk duduk di tepi tempat tidur sambil mendesah berat, memberi pengertian yang sangat jelas bahwa topik mereka terlalu basi untuk dibicarakan.

"Kyu" Seohyun memberikan pelukan dari belakang.

"Jangan manja padaku. Aku sangat membencinya"

"Aku tidak begitu"

"You're being that annoying right now"

"Pada kamu kan tidak apa apa"

"Sudahlah" Kyuhyun melepas kedua tangan itu lalu bersegera melangkah menuju kamar mandi meninggalkan istrinya yang kecewa.

"... Cepat"

"Ne?"

"Jika sampai hitungan ketiga kamu tidak..."

"Aku mau" Bulir bulir kebahagiaan kembali bersinar dari tatapan matanya mengikuti langkah pria tinggi yang mengantarkan mereka ke dalam kamar mandi.

"Sebentar ya" Pinta Seohyun pada Kyuhyun yang kini duduk pada kursi di depan meja.

"Apa yang kamu cari?"

"Alat cukur kamu"

"Gunakan yang baru"

"Ne?"

"Sky tidak sengaja mematahkannya saat aku meminta dia keluar darisini"

"Kenapa bisa begitu?" Seohyun berjinjit meraih alat cukur baru yang kebetulan ada di atas lemari. "Biasanya dia selalu menurut padamu. Susah sekali... eh? Terima kasih"