36

2.3K 179 21
                                    

SeongRyu berdiri dengan tegapnya meski menggunakan tongkat. Senyumnya ada kalanya akan terbentuk dalam beberapa kata yang terlontar dari bibirnya sendiri.

"Penerbanganmu masih lama? Kita berdua punya jadwal dan tujuan yang berbeda. Milikku tersisa 15 menit"

"Sayang, siapa dia? Namanya tadi..."

"Nyonya Seo, senang bertemu dengan anda. Terima kasih berkatmu putraku mempunyai istri secantik putri kalian"

"Eh?" HeeYeol membulatkan mata. "Kyuhyun putramu? Kau ayahnya?"

"Ne. Banyak yang terjadi jadi wajar kalian tidak tau banyak akan hal itu"

"Kau, apa maumu?" Tanya JunSang. "Aku tidak pernah mendengar kabarmu selama bertahun tahun lamanya dan sekarang kau tiba tiba muncul begitu saja"

"Pertama tama biarkan aku minta maaf atas perlakuan Steve yang telah menghalangi kalian"

Steve membungkukkan tubuhnya.

"... Jadi, karena kita keluarga maka biarkan aku mengajak kalian bersantai sebentar dan menceritakan hal yang ingin kau ketahui"

"Tidak ada sebentar"

SeongRyu segera menghentikan langkahnya. "Kau yakin?"

"Pesawat kami berangkat delapanmenit lagi"

"Baiklah, mungkin lain kali" Pria bertongkat itu seolah acuh dengan segerra berkata. "Semoga kalian selamat sampai tujuan"

"Kau sudah menemui putramu?"

Tap. Baru beranjak, dia sudah terhenti kembali mendengar pertanyaan tersebut.

"Walau hubungan kalian tidak baik bukankah ada baiknya kau sekedar memberi ucapan selamat atas kelahiran anak mereka?" JunSang berkata dengan alis yang terangkat.

"Kevin, ya, aku hanya bisa melihatnya dari jauh sebab jika mendekat mungkin akan ada hal tidak terduga terjadi" SeongRyu berkata dengan sorot mata dingin. "Hal yang tidak akan kau sangka sebelumnya jika kami bertemu"

"Apa maumu sebenarnya?"

"Mengungkapkan rasa terima kasihku atas Seohyun karena telah memberikan Kyuhyun kebahagiaan"

"Tidak. Kau tengah menutupi sesuatu" Junsang bersikeras.

SeongRyu tersenyum tipis. "Sekali lagi senang bertemu dengan kalian. Aku permisi"

*•*•*•*•*•*•*•*•*•*•*•*•*•*•*

Duduk di halaman belakang sambil memangku seseorang, Seohyun memejamkan mata sambil bersenandung merdu sepanjang elusannya di punggung kecil tersebut.

"Tumbuhlah besar dan menjadi orang hebat seperti papa ya. Anak mommy sangat pintar, cerdas, dan penyayang"

Cup

"a" Kepala kecilnya terangkat tatkala Sky mendekat.

"Ini"

Seohyun ikut duduk keatas rerumputan dan menyaksikan putranya merangkak gembira mencoba meraih ujung bulu putih bercampur coklat yang bergerak kekiri dan kekanan.

"Padahal Sky besarnya hampir seperti orang dewasa, tidak bisa disandingkan denganmu yang hanya sekecil ini"

"haa" Kevin tertawa kecil saat pipi bulatnya menjadi sasaran mengendus oleh Sky.

Grr!

"Eh, Sky. Ada apa?"

"Easy"

"Hm?" Seohyun mengenali suara tersebut. "Eunha-ssi"

Breath Of YearningTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang