5

2.4K 200 24
                                    

"Apa kau bekerja untuk suamiku?"

"Aku? Sejak kapan aku bekerja untuknya"

"Jadi apa yang kau lakukan disini?" Seohyun mengalihkan pandangan berusaha menghindari pikiran buruk yang dapat muncul hanya dengan melihat busana yang digunakan oleh wanita di hadapannya.

"Kau yakin tidak akan sakit hati begitu aku memberikan jawabannya? Aku yakin dengan hanya melihat mantel ini kau tau artinya jadi untuk apa bertanya lagi"

"....."

"Bukankah kau seorang dokter? Apa sangat sulit menggunakan otak jeniusmu hanya untuk membaca situasi?"

"Darimana kau tau aku? Aku tidak ingat pernah bertemu denganmu"

"Kita memang tidak pernah bertemu tapi sebelumnya aku banyak mendengar tentangmu" Dengan terus mendominasi, dia mendekat dan mengusap wajah cantik yang telah sedikitnya memancarkan luka dari caranya menghindari tatapan mereka.

"... Seorang istri yang tidak dianggap sehingga suaminya memilih tinggal terpisah. Terdengar sangat menyedihkan tapi itulah kenyataan bagi hubungan kalian"

"Lepas" Seohyun menepisnya dan mundur satu langkah. "Keluar dari sini sekarang"

"Tempat ini bukan milikmu. Kau tidak bisa mengusirku saat tuan rumahnya saja membiarkanku menggunakan kamar mandinya"

"Apapun yang telah kau lakukan aku tidak peduli. Aku hanya ingin kau keluar sekarang sebelum aku menghubungi pihak keamanan dan memaksamu..."

"Sungguh? Dari yang kulihat kau orang yang tidak sanggup berbuat begitu" Senyum miring kembali ditunjukkannya. "Tapi kecemburuan memang akan menimbulkan tindakan berbeda terhadap orang yang dianggap telah merebut perhatian dari kekasih atau bahkan suami. Kau lucu sekali karena mengadaptasi hal tersebut"

"Tolong segera pergi"

"Kau bilang ingin memanggil pihak keamanan, bukan? Lakukanlah, kau tinggal menghubungi lewat ponselmu saja. Aku suka melihat orang yang sudah menyedihkan semakin terlihat menyedihkan dengan kenyataan yang sulit diterimanya"

Hatinya sakit dan juga marah. Bagaimana bisa wanita asing di depannya saat ini membaca dirinya sedangkan dia saja tidak bisa tau alasan dari keberadaan wanita itu disini.

Kaena semua yang terjadi sangatlah tiba tiba. Jika memang apa yang dipikirkan saat ini adalah kenyataan, Seohyun tidak sanggup mengakhiri segalanya dengan sebuah tulisan di atas kertas yang berarti perpisahan.

Tidak.

Belum genap satu tahun mereka menikah dan hal ini pun terjadi, lantas apa yang harus dilakukannya untuk mempertahankan? Apa yang sebaiknya dipilih agar kata kata Geon terbukti benar disaat Seohyun saja tidak percaya dengan dirinya sendiri?

"Kenapa diam? Apa kata kataku masih belum jelas? Oh, atau kau menunggu pernyataanku? Jika begitu aku akan memberitahumu satu hal"

"... Aku dan Kyuhyun, kami mengenal dengan baik satu sama lain dan aku berani jamin aku tau dia melebihi semua orang di sekitarnya. Bahkan kau sebagai istrinya saja..." Wanita itu melirik sekotak es krim yang keluar dari tas belanjaan.

"... Tidak tau bahwa dia benci coklat dan hal hal manis lainnya. Seleranya tidak kekanak kanakan sepertimu, doc"

*•*•*•*•*•*•*•*•*•*•*•*•*•*•*

Breath Of YearningTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang