15

2.4K 209 30
                                    

Samudera membentang sangat luas dan mata yang memandanginya tak pernah meleset dari rasa kagum, keterpukauan akan pesona paduan perairan serta daratan selayaknya minatur ditengah birunya dunia.

Segalanya sangat hidup, bahkan kerlipan pada permukaan lautan dari pantulan sinar matahari pun terus membuat kekagumannya meningkat meski hanya bisa menatap dari jendela pesawat.

Sret!

"Eh, Kyu. Kenapa ditutup?"

"Kamu menggangguku" Jawab suaminya yang risih. "Duduk yang benar"

"Kalau begitu kita tukar tempat duduk saja. Aku ingin di dekat jendela"

"Tidak"

"Tapi kamu akan terganggu lagi. Pemandangan diluar sangat indah jadi aku mau mengambil fotonya"

"Ini tempat dudukku"

"Kalau begitu setidaknya tolong turunkan sandaran kakimu"

"Tidak"

"Kyu"

"Kamu tuli? Kubilang tidak"

Pria tampan itu lantas memasang earphone dan menyandarkan punggung sambil menutup mata. Dia benar benar beraksud mengacuhkan segala hal.

Seohyun terus memandangi wajah tampan itu sampai dirasa pemiliknya terlarut dalam irama musik dan dia pun dapat membuka penutup jendela secara pelan dan hati hati sambil menumpukan lutut di atas area bantalan kaki.

Kamera ponselnya telah siap dan yang perlu dilakukan hanyalah menyentuh bulatan putih pada layar. Setidaknya hingga tumpuannya tiba tiba hilang dan membuatnya kehilangan keseimbangan. Dug!

"Eh?!" Seohyun terjatuh tepat di atas pangkuan sang suami yang memberinya tatapan dingin.

"Berhenti bertingkah kekanak kanakan"

"Aku tidak tau kamu akan bangun. Kupikir aku tadi sudah sangat hati hati"

"Hanya orang bodoh yang tidak sadar jika ada yang menindih kaki mereka. Sekarang menyingkirlah"

"Maaf"

Seohyun berniat akan berpindah namun terjadi guncangan berat yang membuatnya panik dan gagal bergerak. Traak! Traak!

"Akh!" Matanya menutup dalam kepasrahan saat sepasang tanganya  memeluk sang suami hingga sebuah sentuhan dan panggilan lembut menyapanya.

"Nyonya"

"...."

"Nyonya"

"Nde?"

"Maaf atas ketidaknyaman ini. Tolong kembali ke kursi anda dan kenakan sabuk pengaman"

"Ah, iya. Aku sedikit panik tadi"

"Nde, saya permisi" Pramugari itu tersenyum ramah sebelum pergi.

"Apa guncangannya sungguh sudah berakhir?"

Kyuhyun mendesah berat dengan rasa kesal akan tingkah laku istrinya. Dia berniat akan menarik tengkuknya namun sang wanita malah menoleh ke jendela.

Breath Of YearningTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang