34

2.4K 195 29
                                    

"Hand"

Sky meletakkan sebelah tangan ke atas telapak tangan yang langsung menggenggamnya.

"... and we shake, like this" Seohyun memeragakan jabat tangan manusia padanya. "How is it? Do you get it?"

Guk!

"Apa itu artinya iya? Kau sangat pintar, Sky" Dia memeluk lalu mengeluarkan sesuatu. "Ini, aku membelinya untukmu"

Bungkusan snack yang terbuka mengeluarkan aroma semerbak bagi pemilik penciuman tajam tersebut.

"Oh, sebentar"

Guk

"Sepertinya masalahmu hanya di kesabaran, Sky. Kau harus lebih bisa menahan diri agar tidak cepat meledak" Seohyun memberikan dua buah makanan berbentuk biskuit coklat itu ke dalam mulut Sky. "Kau sangat mirip dengannya"

"Did you just humiliated me in front of my dog?"

"Kyu!" Senyum manis langsung mengembang melihat sosok yang baru menutup pintu kamar. "Kamu pulang"

"What the heck he's wearing right now?"

"Beberapa minggu yang lalu aku memesan satu pack alat untuk merajut dan baru tadi pagi. Aku mencoba membuat sarung tangan tapi sepertinya kekecilan jadi kupasangkan pada Sky"

"Even the scarf and the hat?"

"Iya. Karena kecil dan aku mengerjakannya seharian jadi selesainya cepat"

"Do something useful" Dengus suaminya.

"Ini sangat bermanfaat. Siapa tau aku bisa membuat pakaian untuk putra kita setelah lahir nantinya"

"You won't have time. I'm thinking about hiring someone to take care of him while we're not home"

"Pengasuh bayi?" Tanya Seohyun dengan nada kecewa.

"Lantas kamu mau membawanya sambil bekerja? Ke depan setiap pasienmu"

"Itu berbahaya, dia bisa saja akan terjangkit sesuatu. Maksudku adalah aku ingin menghabiskan setiap saat waktuku dengannya"

"Kalau begitu berhentilah. Aku dapat membiayai dan memenuhi semua kebutuhan kalian bahkan untuk bersenang senang tidak penting seperti di dalam drama yang kamu tonton setiap hari"

"Tidak bisa..." Gumamnya pelan. "Ini kehidupanku"

"Then stop complaining against my decision cause I'm willing to do anything to keep you both protected"

"Maksud kamu melindungi dari siapa? Bukankah kamu bilang Steve sudah pergi dan tidak akan berbuat sesuatu lagi?"

Kyuhyun menghela nafas panjang lalu memasukkan kedua tangan ke dalam saku saat melangkah menuju kamar mandi. "I bought what you wanted on the kicthen table"

"Ramen yang kita makan saat kencan waktu itu?"

"It wasn't a date"

"It was"

"Just eat and stop talking"

"But I need your help" Seohyun mengangkat kedua tangan. "Turunkan aku"

"Apa gunanya naik ke atas tempat tidur jika tidak bisa turun"

Istrinya tersenyum merona. "Selagi ada kamu"

"Jangan manja"

"Padamu kan tidak apa apa"

"Tck" Kyuhyun terpaksa mengubah posisi kebelakang tubuh sang istri yang duduk di tepi ranjang. "Kamu tidak keluar kamar menggunakan pakaian ini bukan?"

Breath Of YearningTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang