"Setelah melakukan hal yang menyulitkan perusahaan sekarang dia pergi begitu saja dan menelantarkan kewajibannya di tengah kesibukan seperti ini?"
"Nde"
"Brengsek" Kyuhyun menghela nafas panjang, mencoba menjinakkan amarah yang hampir meledak.
"Saya sudah menghubungi sekretarisnya dan dia bilang bahwa Direktur Jeon mendatangi pemakaman kakaknya di Pulau Jeju. Tapi meski punya hubungan darah sekalipun, mereka tidak pernah dekat satu sama lain"
"Dia hanya akan tertawa di atas kuburan saudaranya, yang seperti itu sangat mudah ditebak. Steve benar benar telah menghabisi seseorang demi kepuasan kliennya"
"Terkait beberapa kasus sebelumnya yang juga pernah terjadi karena Diretur Jeon, petinggi lain meminta saya menyampaikan pada anda untuk mempertimbangkan konsekuensinya. Perusahaan tidak bisa lagi menganggapnya angin lalu"
"Usul pemberhentiannya dapat saja ditolak, dia selalu punya cara untuk membuat orang lain mendukungnya"
"Nde"
"Ketua sudah diberitahu?"
"Belum, Tuan"
Kyuhyun menghela nafas panjang dan Alan menangkap keanehan disana.
"Anda baik baik saja?"
"I'm fine. There's just another thing that... mess around in my mind"
"Sangat buruk?"
"Tergantung. Seseorang pernah bilang padaku jika perusahaan juga bagaikan kurungan bagi semua yang ada di dalamnya, jika satu dilepas dengan pola pikir seperti Direktur Jeon..."
"Maka anda tidak punya kuasa mengaturnya lagi?"
"It's complicated, and I have my own reason to keep my eye on him even though I, too, want him to vanish from this circle"
Kyuhyun membuka laci pada salah satu meja di kantor pribadinya dan mengambil sesuatu darisana.
"... Tapi jika itu memang hasil kesepakatan petinggi lainnya maka akan kulakukan. Berapa persen yang dibutuhkan?"
"Anda sendiri memiliki total 25 persen, lalu ditambahkan dengan yang lain maka cukup satu orang lagi dan sepertinya hanya anda yang bisa bicara dengan beliau"
"Ketua?"
"Nde. Pemilik dengan total 60 persen, hanya Ketua Jang yang perlu anda temui. Saya harap kesehatan beliau pun sudah jauh membaik"
"Aku akan mencoba bicara padanya"
"Nde. Lalu rapat kali ini?"
Kyuhyun memijit pelipisnya yang terasa pening. Baru saja masalah di kehidupan pribadinya terselesaikan, kini hal yang lebih memusingkan memenuhi setiap sudut kepalanya.
"Tuan?"
"Beritahu jika aku akan terlambat 20 menit. Bila rapatnya selesai sebelum itu, tolong minta mereka ke ruanganku. Ada yang harus kubicarakan"
"Nde"
Pembicaraan yang berakhir itu berlanjut dengan rasa bingung saat menemukan satu benda asing yang sudah pasti bukan miliknya sehingga dia pun membuka isinya.
*•*•*•*•*•*•*•*•*•*•*•*•*•*•*
"Baiklah" Seohyun berdiri di depan cermin.
"Aku hamil" Ungkapnya kemudian.
Guk!
"Eh, apa seburuk itu? Kalau begini?" Kedua tangannya mengusap perut dengan wajah yang cukup sendu.

KAMU SEDANG MEMBACA
Breath Of Yearning
RomansaAkibat pertemuan tidak disengaja di gereja saat itu, Seohyun dan Kyuhyun dihadapkan pada hal yang lebih serius dimulai dari ikatan pernikahan mereka yang terusulkan secara tiba tiba oleh kedua pihak keluarga. Kyuhyun merupakan sosok misterius yang s...