42

2.3K 160 29
                                    

"Tuan!"

"Anda bisa mendengarku?!"

"Tuan!"

Kyuhyun tersentak dan langsung membuka mata. "Alan..."

Alan tengah menekan luka di perut kekar itu dengan sebuah kain, namun satu kata berisikan namanya yang mengalun dari suara berat sang atasan segera membuatnya mengangkat kepala dan tanpa aba aba dia pun langsung memberikan pelukan.

"Tuan, anda selamat!"

"Aku masih... bagaimana bisa?"

Kyuhyun tertegun sesaat kala pandangannya dipertemukan dengan SeongRyu yang dikepung bawahannya di posisi yang sama dengan sebelumnya. Tanpa beranjak namun tengah berdiri, pria itu memberi ekspresi datar persis seperti miliknya.

"Dia..."

Entah kapan dan siapa yang sadar lebih dulu, tapi suntikan kosong yang terpaut sepuluh senti dari posisinya saat ini menimbulkan tanda tanya yang meresahkan.

"Luka anda harus segera diobati, mari kita segera keluar"

"Sebentar" Kyuhyun bangun dibantu oleh Alan.

"... Bawa orang ini ke rumah sakit" Perintahnya kemudian pada tiga orang yang menjaga SeongRyu.

"Tapi pihak kepolisian telah menunggu untuk..."

"Jangan banyak tanya dan lakukan yang kukatakan" Katanya dengan nada dingin yang khas.

"Nde, kami mengerti"

Seohyun menunggu penuh kekhawatiran di tempat duduknya. Kevin telah pulang bersama Gwen begitu dia tertidur pulas dipangkuannya. Jadi kini hanya tersisa dirinya seorang di tengah kesibukan pemadam, ambulan, juga polisi yang datang menyelidiki.

"Eh?"

Satu sosok besar yang dipapah Alan keluar dari bangunan segera membuat kedua kaki itu melangkah lemas. Air mata berjatuhan membaca betapa besarnya rasa sakit yang dirasa hanya dari melihat basahnya pakaian oleh darah.

"Kyu..."

Alan memutuskan melangkah mundur tanpa berkata apa apa untuk memberikan ruang kepada mereka.

"... Kamu baik baik saja" Seohyun segera masuk ke dalam dekapan suaminya.

"Maafkan aku" Ungkap sang pria kala mengusap punggung wanitanya yang bergetar. "Aku membuat kalian terlibat terlalu jauh"

"Tidak, jangan berkata apapun. Kamu akan semakin kesakitan... eh?" Tekanan makin bertambah dan menjadi condong tertumpu padanya. "Kyu"

"I'm glad you all safe" Kyuhyun berkata singkat sebelum dirinya lagi lagi diselimuti kegelapan.

*•*•*•*•*•*•*•*•*•*•*•*•*•*•*

~Two weeks later~

Sepoi angin pembawa ketenangan yang mampu menerbangkan tirai tipis sebagai pemisah kamar dengan balkon, berhasil membangunkan seseorang oleh gerak bayangnya yang pelan.

Suara kecil dari arah luar menarik pria tinggi bertubuh kekar itu untuk melangkah dan menjenguk sejenak dalam keadaan diri yang sudah jauh membaik. Dengan hanya bertelanjang dada, di bagian perutnya masih terlihat lilitan perban yang menjadi bukti akan kejadian dua minggu yang lalu.

Lengan panjangnya meraih kaos polos tipis berlengan pendek serta berwarna pink, masalah warna tidak pernah menjadi persoalan dalam hidupnya namun secara tidak langsung selalu saja ada satu orang yang memintanya mengenakan warna tersebut meski telah berkali kali ditolak. Istrinya cukup keras kepala dan akan selalu menemukan alasan untuk membujuknya.

Breath Of YearningTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang