24

2.4K 192 39
                                    

Seohyun memadangi keadaan sekitar yang membawa sedikit kenangan untuknya. HeeYeol, sang ibu, pernah mengajaknya menginap di sauna karena sudah terlalu muak dan akhirnya merajuk atas sikap JunSang, ayahnya, yang terus saja mempertemukannya dengan pria yang dalam penilaian HeeYeol sangat jauh dibawah rata rata.

Mengingat hal itu justru membuat Seohyun tersenyum miris karena menyadari bahwa dia melakukan hal yang sama dengan yang ibunya dulu lakukan. Meski kasus berbeda nyatanya kondisinya sama.

Sluurrp!

"Seohyun-ssi"

"Nde?"

"Makanlah, jangan hanya melamun. Mie nya akan mengembang jika kau telat"

"Ne" Seohyun tersenyum ramah sebelum mulai ikut menyeruput Jajangmyeon di mangkuknya.

"Apa kau bekerja, Seohyun-ssi?"

"Ne. Saya bekerja di rumah sakit"

"Oh ya? Apa yang kau lakukan?"

"Umm melakukan konsultasi dan tindakan pada kondisi kesehatan pasien"

"Kau seorang dokter?"

"Ne" Seohyun mengangguk ragu sebab perubahan wajah ketiga wanita tersebut. "Apa... ada yang salah?"

"...."

Keheningan yang pekat membuat hatinya merasa seolah tidak nyaman. Apa mugkin dia terlihat buruk setelah mengungkapkan pekerjaannya?

"Kami hanya terkesan kau tenang saja" Celetuk wanita di pinggir sebelah kanan. "Wajahmu terlihat panik"

"Saya pikir saya telah salah memberikan jawaban"

"Kau masih muda dan sangat cantik. Awal melihatmu melangkah masuk kemari kupikir kau seorang model atau penyanyi yang melangsungkan syuting"

"Saya sangat jauh dari semua itu"

"Merendah tidak selalu membuat seseorang terlihat baik, tapi untukmu mungkin pengeculian berbeda. Kau menuturkanih kata kata yang sopan dan nyaman didengar"

"Ne, terima kasih banyak"

"Makanlah lagi. Jangan sungkan mengatakan apapun yang kau perlukan"

"Iya"

Selagi diam seolah sedang menyimak, nyatanya pikirannya masih saja melayang ke tempat lain. Mie yang dikhawatirkan membengkak pun telah menjadi kenyataan dan tidak ada yang menyadari hal itu sampai sebuah suara membuyarkannya.

"Seohyun-ssi, kau melamun lagi"

"Nde? Ah, saya... sepertinya agak kurang fokus"

Jawaban Seohyun membuat ketiga wanita itu kembali saling melempar pandang.

"Kau sudah menikah Seohyun-ssi?"

"Iya"

"Jika sudah lalu apa yang kau lakukan disini seorang diri?"

"Saya..."

"Apa mungkin..."

"Nde?" Seohyun mengedipkan mata beberapa kali merasa terdominasi oleh eskpresi kuat yang mendekatinya.

"... Kau... sedang ditinggal sendiri olehnya di rumah?" Pertanyaan belakangan yang tidak terduga itu berlandaskan perubahan raut wajah yang kembali menghangat. "Apa aku benar?"

"i, iya. Dia... sedang keluar kota dan... saya tidak biasa tidur sendiri jadi saya kemari" Jawabnya setelah merangkai alasan di kepala.

"Orang tuamu?"

Breath Of YearningTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang