26

2.7K 199 34
                                    

Dinginnya udara tidak lagi menjadi hambatan baginya yang tengah berlari menerobos keterbatasannya demi mendatangi sosok yang membuat jantungnya hampir berhenti berdetak.

"Kyu..."

Hanya nama sang suami saja yang terus terngiang di dalam kepala meski kecemasan dan kesedihan menunjukkan diri berupa air mata yang terus mengalir tanpa henti.

Tap! Seohyun berhenti sebab sekarang dia telah tiba di tempat yang dikatakan Alan sebelumnya.

"Kyu?!"

Jika diingat lagi, hal yang lebih parah hampir dialaminya mengingat kata kata kecelakan seolah berkonotasi sangat buruk dan merujuk pada kematian.

Kesadaran Seohyun hampir menghilang jika Alan tidak melanjutkan kata katanya tadi.

"Kaki tuan patah dan terus menolak ke rumah sakit. Saya khawatir jika kondisinya akan semakin buruk, terlebih sepertinya hanya anda yang akan tuan perbolehkan untuk mengobatinya"

"... Saat ini tuan sedang berada di dekat jembatan. Saya mohon nyonya segera membujuknya ke rumah sakit"

Seohyun menoleh ke kiri dan kekanan dengan tatapan yang kabur oleh air mata. "Dimana?"

"KYUU!!" Teriaknya nyaring tanpa memperdulikan keadaan sekitar. "Kamu dimana?!"

Hembusan nafas yang sedikit berasap keluar dari lubang hidung serta mulutnya dan menimbulkan rasa prihatin dari orang orang yang melintas, terlebih isakan tangisnya yang begitu menyakitkan.

"Kyuu!!"

Seohyun memeluk kedua sikunya dengan tatapan yang masih berputar ke segala penjuru. Bahu terbukanya dikecup angin musim dingin yang menggetarkan hingga menusuk jauh kebalik lapisan kulit.

"Kamu dimana?" Suaranya melemah saat bertanya pada diri sendiri. "Kumohon..."

Kakinya terus menambah langkah tanpa arah tujuan yang jelas selain demi menemukan suaminya.

"Apa yang harus kulakukan untuk menemukanmu. Kamu... eh?"

Tap! Seohyun tiba tiba terhenti sebab ada satu sosok tinggi di depannya yang berdiri tegak seolah menghalangi jalannya dengan sengaja.

Jarak mereka hanya beberapa langkah, bahkan dia pun dapat memutar ke sisi lain dan mengabaikan apa yang coba pria berkepala boneka tersebut tunjukkan padanya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Jarak mereka hanya beberapa langkah, bahkan dia pun dapat memutar ke sisi lain dan mengabaikan apa yang coba pria berkepala boneka tersebut tunjukkan padanya.

Namun ada satu hal yang membuatnya mengurungkan niat. Ketika tubuh tinggi besar itu berbalik dan menunjukkan wajah bonekanya seutuhnya.

 Ketika tubuh tinggi besar itu berbalik dan menunjukkan wajah bonekanya seutuhnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Breath Of YearningTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang