Special Part 7

1.6K 111 40
                                    

"BERHENTI!" Dua orang polisi berpakaian biasa mendekat sambil menampakkan emblem mereka.

"Sial"

"Percayalah, mereka tidak datang untuk kalian" Sahut SeongRyu dingin.

"Kalian berempat menerobos tanpa ijin ke dalam sekolah dan berniat menyakiti salah satu murid"

"Aku benci ini"

"Kami pun benci berurusan dengan preman seperti kalian di kantor polisi. Bawa mereka"

"Nde"

Kevin menatap kepergian mereka hingga akhirnya ia pun berani bergerak dan mencoba berdiri kembali.

"Aw"

"Keberanian yang bagus"

SeongRyu menutupi lututnya dengan sebuah sapu tangan, kemudian tak lama, senyum pun terangkai, senyum yang sangat sulit ditafsirkan oleh semua orang.

"Kau telah tumbuh sebesar ini. Aku tidak menduganya. Kau diumur seperti ini sangat mirip dengan ayahmu"

Kevin diam. Ia tak berani berkata.

"Aku tidak percaya satu kilasan saja kau bisa menghilang secepat itu"

"Instingku masih bekerja sangat bagus" Sahut SeongRyu pada pengawasnya.

"Dia cucumu?"

"Salah satunya"

"Kita tidak punya banyak waktu untuk ke bandara. Cepatlah bangun atau mereka akan menambah sidang tambahan"

Masih diposisi yang sama, SeongRyu memberi usapan di puncak kepala Kevin. Rasanya hangat, sama seperti yang dipancarkan oleh kedua mata itu, tapi tetap, tidak mampu membuat bibirnya mengukir kata.

"Obatilah lututmu di klinik sekolah. Sampai jumpa lagi. Kakek akan menantikan saat bisa bertemu denganmu lagi, Kevin"

*•*•*•*•*•*•*•*•*•*•*•*•*•*•*

"Sayang~ selamat datang" Seohyun menyambut putranya yang baru melewati pintu depan. "Mr. Gackie sudah menunggu di ruang makan. Eh, apa ini? Kamu jatuh dimana?"

Kevin tidak menyahut. Dia berlalu pergi ke arah ruang makan mengindahkan ibunya.

"Gwen"

"Guru kelasnya bilang Kevin jatuh di lapangan"

"Mereka pasti sudah mengobatinya kan? Segala hal yang... dibutuhkan"

"Nde" Gwen tersenyum. "Anda tidak perlu khawatir, nyonya. Ini sapu tangan Kevin"

"Hm? Kevin tidak membawa sapu tangan, tapi mungkin ini milik gurunya. Akan kuminta dia mengembalikannya besok. Terima kasih banyak"

"Ne"

"Kau mau makan dulu? Sekarang jam makan siang"

"Terima kasih tapi mungkin lain kali, nyonya. Ada hal mendesak jadi saya harus kembali"

"Oh, baiklah. Kalau begitu tolong ingatkan dia juga untuk jangan lupa memakan bekal. Jika sudah sibuk dia melupakan segalanya"

"Akan saya sampaikan pada tuan"

"Lalu umm" Wajah Seohyun merona merah. "Bilang padanya untuk jangan telat pulang"

"Ne"

Di ruang makan, Kevin nampak tidak berselera meski dihadapkan pada salah satu makanan kesukaannya.

"Gackie!"

Berbeda dengan sang adik yang bersemangat hingga mengayunkan sehelai mie di tangan. Tuk!

Breath Of YearningTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang