40

1.6K 164 25
                                    

"Kevin!!" Teriakannya berhasil menarik perhatian anak kecil yang ada dibalik gendongan seseorang.

"Mommy aa" Kevin berontak dan akhirnya sang kakek pun terhenti. "Mommyy!"

"Aku tidak tau apa yang anda dapatkan dari memisahkan seorang anak dengan orang tuanya, jadi kembalikan putraku padaku sekarang"

Seohyun mengepalkan kedua tangan mencoba menutupi getir tubuh yang seolah telah kalah meski hanya ditatap dengan cara yang sama seperti seseorang dulunya di awal pernikahan.

"... Dia tidak salah apapun" Sambungnya kemudian.

SeongRyu tersenyum miring. "Seorang cucu sudah melebihi ekspektasiku dari yang sebelum sebelumnya. Aku dapat mendidiknya menjadi seseorang yang kuinginkan"

"Kejahatan seperti ini tidak akan mendatangkan apapun. Anda hanya membuang waktu pada hal yang sia sia karena malah menimbulkan dendam di dalam diri seseorang"

"Maksudmu Kyuhyun? Benar, putraku itu tipikal keras kepala yang sangat suka membangkang. Tapi pada akhirnya dia berubah karena jatuh cinta padamu, jadi sebaiknya kau yang mempertanggungjawabkan arti dirimu untuknya"

"Apa..." Belum sampai Seohyun membalas, SeongRyu malah kembali berkata.

"Jika yang kau bilang kejahatan seperti membunuh, begitu aku mau tentu sudah kulakukan sejak awal. Steve"

"Janga..."

Seohyun terkecat tatkala Steve tiba tiba meraih pistol dan mengarahkannya ke kepala sang anak kecil yang menangis.

"Mommy...!"

"Jangan! Hentikan, jangan sakiti putraku!"

"Hatimu terlalu lembut, jadi kenapa kau masih mau menerima anak brengsek itu ke dalam kehidupanmu?"

"Mommy..."

"Kyuhyun tidak seharusnya melupakan untuk apa keberadaannya jika bukan karenamu"

"Jangan..." Air matanya berlinang tak terkendali. "Lepaskan dia..., biarkan Kevin bersama kami lagi"

"Kau..." SeongRyu melangkah mendekat setelah menyadari satu hal. "Kau mengenakan kalung yang sama dengan milik mediang istriku, aku yakin Kyuhyun yang memberikannya padamu"

"Hal ini tidak ada sangkut pautnya, tapi jika anda ingin kalung ini kembali maka akan kuserahkan sebagai jaminan kalian akan mengembalikan putraku"

"Jangan naif. Kalung seperti itu tidak dapat mendatangkan keuntungan bagiku, kecuali pemakainya"

Seohyun seketika menggenggam salib kecil di lehernya dengan tatapan tajam. "Apa mau anda?"

"Kau mau berkumpul dengan putramu maka akan kukabulkan, tapi sebagai gantinya kau harus mengikuti semua perkataanku. Dimulai dari meninggalkan semuanya termasuk putraku. Aku yakin menjadi putriku akan memberimu andil besar yang tidak akan kau sangka sebelumnya"

"Aku..."

"Pada intinya kau memang adalah putriku sejak Kyuhyun menikahimu, hanya saja kau tidak akan bisa patuh jika memang tidak ada dorongan" SeongRyu mengusap kepala Kevin.

"... Aku menjalankan peranku sebagai kakek dengan sangat baik. Aku menyayangi Kevin jadi jangan khawatir aku akan bertindak kasar padanya, tapi jika tindakanmu berkebalikan dengan perintahku, Kevin bisa jadi korban atas hal itu"

Nafas Seohyun tersengal, otaknya tak lagi dapat membaca keadaan selain keinginan hati untuk segera mengamankan putranya jauh dari orang orang jahat yang ada di hadapan.

"Jadi apa jawabanmu, Seohyun-ssi? Lebih penting mana antara putramu atau suamimu?"

Disaat yang sama, salah satu kamar VIP terbuka dan terlihatlah sebuah buket bunga besar berjalan dengan kaki di bawahnya.

Breath Of YearningTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang