2

2.4K 216 36
                                    

Bagai dirasuki oleh sesuatu, sang pengendara tak lagi memperhatikan penunjuk kecepatan yang jarumnya semakin meningkat seiring waktu. Tak ayal hal itupun juga membuat penumpang disampingnya panik.

"Tolong, bisa kamu lebih pelan?" Seohyun meraih lengan suaminya. "Aku takut"

"..."

"Kyu"

Kyuhyun menoleh tajam dengan arti tatapan yang sangat menusuk sebelum akhirnya membanting setir mobil ke tepi jalan.

"Biar kujelaskan, aku tidak sengaja menabrak salah satu dari kedua pria tadi dan..."

"Aku tidak perlu penjelasan apapun"

"Tapi aku tidak mau kamu salah paham. Tadi itu kamu hampir..."

"Diam!" Bentaknya penuh amarah.

"Kumohon, biarkan aku..."

"Turun"

Seohyun membulatkan mata tidak percaya. Bibirnya benar benar kelu untuk berkata sampai suara berat itu kembali mendesaknya.

"Keluar sebelum aku menyeretmu"

"Kyu"

"Jangan menyentuhku. Turun sekarang"

"Kamu... sungguh meninggalkanku disini?"

"Keluar" Ulang pria tampan itu dengan tatapan yang teramat menusuk.

Perlakuan suaminya yang dipenuhi kemarahan memang adalah hal biasa. Berbagai hal telah terjadi dan dapat dilewatinya meski dengan air mata. Namun yang sekarang adalah pertama kalinya Kyuhyun meninggalkannya di tepi jalan seorang diri dengan cuaca terik serta arah jalan yang tak pasti.

Seohyun dilanda kebingungan bahkan untuk memberhentikan taksi pun tidak dapat dilakukannya mengingat tas berisikan dompet serta ponsel ada di dalam mobil yang telah melesat pergi dua menit lalu.

"Apa yang harus kulakukan? Aku tidak tau jalan ini"

Terus melangkah ke depan dengan keringat yang menetes perlahan, rupanya tidaklah mencukupkan penderitaannya hari ini sebab keadaan bertambah parah ketika bagian kakinya lecet akibat heels yang digunakan.

"Aw..."

Seohyun terpaksa melepas kedua sepatunya dan mengistirahatkan diri dibawah pohon rindang yang kebetulan punya kursi panjang dibawahnya.

Sambil menikmati perubahan cepat dari cuaca yang cerah menjadi gelap dan berangin, barulah dia sadar akan arti tetesan air yang kian lama kian deras.

"Bagaimana aku bisa pulang jika seperti ini?"

Tin! Tin!

"Seohyun! Apa itu kau?" Seorang pria membuka kaca mobilnya.

"Hm?"

"Apa yang kau lakukan disana saat hujan begini?"

"Go Namjo?"

Pria itu bergegas keluar lalu membuka payung yang segera dibaginya bersama Seohyun.

"Apa yang kau lakukan? Bukankah kau ada di Berlin?"

Breath Of YearningTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang