Tuk
Tabrakan bola pada punggung kakinya sesaat menghentikan aktifitas memasak makan malamnya yang telah berlangsung sejak 30 menit lalu.
"Sayang"
Seohyun tersenyum, bukan karena bola basket itu melainkan mendekatnya seorang pria kecil membawa tawa riangnya yang menggemaskan.
"Mommy"
Dua puluh lima bulan, umur yang cukup bagi putranya menjadi selincah kucing yang menghindar untuk diajak mandi.
"Kamu bermain sendiri dari tadi?"
"Itu" Kevin menunjuk sesuatu di dalam lemari kaca yang hanya setinggi tubuhnya.
"Itu kue untuk papa, tapi Kevin jangan beritahu dulu ya. Tunggu sampai papa meniup lilin"
"Fuuu"
"Bukan wajah mommy yang ditiup, sayang"
Seohyun tertawa kemudian mengecup pipinya. Cup.
"Ini bola kamu. Bermainlah di ruang tengah selagi menunggu makan ma..."
Kevin melesat pergi meninggalkan ibunya dengan sebuah kekhawatiran kecil. "Dia tidak akan mengatakannya pada ayahnya, bukan?"
Berjarak beberapa meter dari dapur, ada sebuah layar tipis berukuran besar tengah menampilkan suatu pertandingan olahraga di babak terakhir.
Kyuhyun duduk di atas sofa menyaksikannya meski disaat yang bersamaan dia juga tengah berbicara dengan Alan melalui ponsel.
Diujung sofa, Sky duduk diam tanpa tau apa yang bisa dilakukan hingga akhirnya ada satu sosok yang menangkap perhatian, tengah berlari dan berhenti tepat di depan TV.
"Hubungi aku besok" Kyuhyun mengakhiri pembicaraannya. "Kevin"
"...."
"Kevin"
Kevin nampak asik meletakkan jarinya pada layar. "One, two,.."
Hap!
"Aak!" Teriakan melengking saat tubuh kecilnya terangkat tinggi. "Paa!"
"Don't get too close to the tv, little man" Kyuhyun duduk kembali sambil memangkunya. "You may watch here"
"Mau" Telunjuk Kevin terarah pada semangkuk buah beri di atas meja.
"Here"
"Aa... amp!"
KAMU SEDANG MEMBACA
Breath Of Yearning
RomanceAkibat pertemuan tidak disengaja di gereja saat itu, Seohyun dan Kyuhyun dihadapkan pada hal yang lebih serius dimulai dari ikatan pernikahan mereka yang terusulkan secara tiba tiba oleh kedua pihak keluarga. Kyuhyun merupakan sosok misterius yang s...