Deru angin bercampur dengan suara nyaring kendaraan beroda dua yang membelah sunyinya malam di sepanjang jalan raya menuju arah luar kota.
Udara kian dingin mengingat pergantian musim yang sebentar lagi akan tiba di musim selanjutnya yang ditandai dengan adanya hari natal. Beruntung gelitik sapaan alam menyambut suasana bersalju tidak dapat melewati hangat eratnya pelukan sepasang lengan terhadap punggung lebar si pengendara motor.
Sebuah kencan.
Seohyun bahagia dengan hanya membayangkan apalagi menjalaninya seperti saat ini. Terdengar begitu spesial, ditambah hadiahnya tadi yang dia dapatkan ternyata mempunyai pasangan, dan pasangannya itu membalut tubuh kekar suaminya dengan begitu khas. Dingin dan sangat berkarisma.
Entah gerangan apa karena Kyuhyun tiba tiba saja menjelma menjadi sosok manis dan romantis dengan kesengajaan, Seohyun terlalu menyukainya sampai tidak memperdulikan hal lain.
"Kamu hanya akan bersandar padaku atau segera turun?"
Suara berat si pengendara motor menyentaknya bahwa kini mereka telah tiba di tempat tujuan, alhasil kedua kelopak indah itu pun terangkat memperlihatkan dua bulatan hitam yang bersinar dengan hanya riasan tipis di sekitarnya.
"Kita akan makan ramen?"
"Is that a problem?"
"No, not at all"
Seohyun tersenyum. Kedai ramen di hadapan mereka membawa secercah kenangan akan kencan mereka terdahulu. Karena sudah cukup lama, maka tentu saja ada perubahan dari interior luar maupun dalam.
"Sudah lama kita tidak kemari. Kedai ini semakin besar dan ramai"
"Kamu kira usaha seseorang hanya akan stuck selamanya"
"Kyu, aku hanya memberikan pujian kepada pemiliknya"
"Pujian sekalipun harus dilontarkan setelah matang dipikirkan"
"Kamu selalu kritis" Seohyun menggerakkan jemari lentiknya untuk merapikan tatanan rambut suaminya. "... Cobalah lebih santai, papa"
"Cukup"
"Jadi, kita akan makan disini?"
"If you're thinking about a suit, dress, candles, and steak that I have to slice before I give it to you, then my answer is no"
"Well, karena yang seperti itu banyak di dalam drama maka tanpa begitu pun aku sudah bisa merasakan akan seperti apa"
"Aku tidak percaya kamu menghabiskan waktu terlalu banyak untuk sebuah omong kosong"
"Itu membantu melepas penat. Dan juga, sama denganmu, papa. Aku juga lebih suka disini. Tempat yang punya kenangan selalu memberikan kesan tidak biasa saat dikunjungi. Aku ingat saat itu kita juga berjalan jalan di gang sebelah sana lalu... ah"
Kyuhyun membuat istrinya tercekat saat menarik kedua sisi jaketnya yang memberi sentakan tiba tiba.
"You're talking too much"
Tatapan tajam itu selalu saja menghujam jauh ke dalam lubuk sang wanita, tapi kali ini tanggapannya berbeda sebab kini mereka sudah saling kenal dan mengerti pribadi masing masing.
KAMU SEDANG MEMBACA
Breath Of Yearning
RomantizmAkibat pertemuan tidak disengaja di gereja saat itu, Seohyun dan Kyuhyun dihadapkan pada hal yang lebih serius dimulai dari ikatan pernikahan mereka yang terusulkan secara tiba tiba oleh kedua pihak keluarga. Kyuhyun merupakan sosok misterius yang s...