19

1.9K 193 35
                                    

Dengan tubuh lelahnya setelah diserbu penggemar yang tidak kenal kata lelah, JunPyo berakhir mendatangi satu tempat yang selalu menjadi tempat pelariannya setiap kali memerlukan waktu sendiri.

Bangunan luas ini awalnya hanyalah gudang tidak terpakai milik ayahnya. Dan karena dulu dia memerlukan tempat berkumpul bersama kedua temannya yang jauh dari semua orang, barulah tempat ini dijadikan studio khusus dimana kode sandinya tidak diketahui kecuali oleh mereka.

"Seriously"

JunPyo memutar mata jengah mendapati Kyuhyun duduk di atas sofa sambil memejamkan mata, kedua tangannya pun dalam posisi berdoa bersama kalung yang tidak pernah tertinggal seolah telah menjadi bagian darinya.

"Berdoa di kegelapan membuatku mengira bahwa kau sudah melenceng ke dalam ajaran sesat"

"...."

"Entah kau tertidur atau tidak, aku hanya ingin mengatakan bahwa jika sudah membuka mata kau harus segera pergi dari sini"

JunPyo membuka pendingin disamping wine cellar yang berisi berbagai minuman termasuk cola yang kini berada dalam genggamannya.

"I'm gonna turn on the TV. Hope your praying still goes well"

Layar besar itu kini menyala dan jarinya dengan sengaja menambah besar suara hingga dentuman bergema sampai ke pelosok ruangan.

Klik. Layar mati secara tiba tiba diikuti langkah kaki seseorang yang baru saja mematikan saklar TV.

"Oh great, I hate the smell of testosterone right now. It smells like stupidity"

"Did you invite him?"

Eunha mengangkat kedua bahunya sebelum melempar tubuh ke atas sofa. "Thus you forget, this place is ours, JunPyo-ah. We repaired, painted, decorated, and organized everything. An invitation never matters to three of us. We even made a promise that until we die, the code will never be changed"

"You changed it last month"

"Ya, but then I set it back"

"Huh, whatever" JunPyo menatap Kyuhyun yang kini menatap layar ponselnya. "Get the hell out of here before I do something you won't forget"

"Berhenti bertingkah kekanak kanakan dan hargai seseorang yang baru saja berdoa. Aku yakin dia shock telah bertemu dengan iblis"

"Right now, I can feel it" Kembali lagi, ucapan sinisnya tertuju pada pria tampan pemilik tahu lalat dibawah maa tersebut. "Demon's leader, the Devil, is right in front of me"

"Actually, I was gonna say Ahn JuRi's the one below those clans. I don't even not what creature she is. She's worse than Demon's poop. Ugh, Jesus...!"

JunPyo menyipitkan mata. "So you met her. After all your wife's saying in front of cameras, you still meet with Ahn JuRi. How comfortable you are"

"She asked help" Kyuhyun akhirnya membuka suara. "For her book"

"You're wrong trusting that bitch. She's only making excuses to get close to you" Eunha melipat tangan dan menyandarkan punggung dengan gusar. "I know you can easily read her tactics. They are too obvious"

"She isn't that bad"

"She almost killed my sister"

"She may have a reason for that"

"Her reason was that Euntae looks very close to you. She got jealous and made a plan but turned out that became a big car accident. Euntae might have been died because of that bitch"

JunPyo sama sama menatap tidak percaya terhadap Kyuhyun yang terlampau membiarkan JuRi mendekatinya terlalu jauh. "Yak, do you see JuRi as a woman you love so you loose your protection to her?"

Breath Of YearningTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang