28

2.6K 185 23
                                    

Guk! Guk!

Sky berlari lebih cepat dari tuannya ketika mereka tiba di halaman rumah. Pintu depan yang terbuka segera dilewatinya demi bisa mencapai dapur dimana tempat makan dan minumnya berada.

"Oh, Sky"

Whoosh! Layaknya angin, dia berlalu menembus semua rintangan termasuk mengacuhkan sapaan barusan.

"Sepertinya dia sangat haus. Memangnya seberapa jauh mereka tadi berlari?"

Derap kaki di belakang membuat Seohyun berbalik dengan menunjukkan senyum manisnya. "Kamu sudah pulang"

Pria tinggi yang mengenakan jaket dan celana training berwarna abu abu itu mengernyit melihat penampilan sang istri saat ikut bergabung ke atas sofa untuk mengelap wajahnya.

"Apa sangat jauh? Sky seperti tidak pernah melihat air sebelumnya"

"Dia bertengkar dengan anjing milik orang lain"

"Dia terluka?"

"Tidak. Mereka mengakhirinya dengan cepat disaat Sky ingin menggigitnya"

"Jika begitu bukankah artinya dia butuh teman bermain jadi dia tidak mudah marah lagi? Sekarang kamu pun jarang mengajaknya keluar"

"Aku sibuk"

"Kamu bisa melakukannya diwaktu luang"

"Seperti kamu tidak akan berbuat sesuatu yang akan menyita waktu luangku"

"Habis... mau bagaimana lagi" Seohyun mengusap perutnya. "Dia butuh papanya"

Kyuhyun menanggapi candaan istrinya dengan wajah datar. "Kamu mau kemana?"

"Stasiun tv. Hari ini ada broadcast, lalu sorenya ada jadwal operasi. Kenapa?"

"Berapa lama operasinya?"

"Karena ini termasuk operasi ringan, biasanya paling cepat dua setengah jam, eh bukan, mungkin tiga"

"Kamu akan berdiri selama itu tanpa bisa bergerak kemana mana"

"Tidak masalah. Aku kuat melakukannya. Dulu saja pernah ada operasi belasan jam yang membuatku tidak bisa tidur dua hari akibat memikirkan solusinya, tapi semua terlewati dengan baik. Kamu tidak perlu khawatir"

"Kondisimu sekarang berbeda. Kamu hamil dan kurang istirahat dapat mempengaruhinya"

"Kyu" Seohyun mengarahkan telapak tangan yang besar itu ke permukaan perutnya. "Dia kuat, sama sepertimu. Dan aku juga pasti akan selalu menjaga diriku untuknya"

"...."

"Aku mengerti kamu keberatan tapi meski sedang hamil sekalipun aku berada dalam kondisi dan stamina yang baik, pikiranku pun juga tenang"

"...."

"Rumah sakit juga akhir akhir ini menerima gelombang pasien yang lebih banyak dibanding sebelumnya, jadi kehadiran semua dokter pasti sangat dibutuhkan"

"...."

"Kyu, tolong percaya padaku"

Seohyun menaikkan tangan untuk mengusap wajah tampan yang masih memberinya gambaran ketidaksetujuan terhadap kegiatan pekerjaannya.

Breath Of YearningTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang